Konflik Politik dalam Pergerakan Sarekat Islam 1926 (Political Conflict in the Sarekat Islam Movement of 1926)
Abstract
Artikel ini mendiskusikan konflik politik dalam pergerakan Sarekat Islam 1926. Fokus kajian adalah
bagaimana terjadinya konflik politik dalam pergerakan Sarekat Islam, faktor yang melatarbelakangi,
dan dampaknya. Hasill kajian menunjukkan bahwa konflik disebabkan perbedaan ideologi perjuangan
antara kelompok Semaun dengan kelompok Cokroaminoto. Kelompok Semaun membawa ideologi
komunis yang kemudian dikenal dengan sebutan SI Merah dan mengambil jalan noncooperative,
sedangkan kelompok Cokroaminoto dengan nama SI Putih dan memilih strategi cooperatif dengan
pemerintah Hindia Belanda. Konflik ini menimbulkan perpecahan dalam tubuh organisasi Sarekat
Islam dan akhirnya kelompok SI Merah memisahkan diri dan bergabung dengan Partai Komunis
Hindia. Sementara itu, tokoh-tokoh SI Putih, antara lain Cokroaminoto mengumumkan kebijakan
partai dengan melarang seseorang memasuki organisasi politik lebih dari satu.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7356]