KORELASI MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA NEGERI 2 PONOROGO DAN SMA NEGERI 3 PONOROGO PADA MATERI LISTRIK STATIS
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis minat belajar siswa, dan hubungan minat belajar dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA Negeri 2 Ponorogo dan SMA Negeri 3 Ponorogo pada materi listrik statis. Dalam melakukan penelitian data yang dicari pertama adalah data kemampuan berpikir tingkat tinggi. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data siswa pada materi listrik statis yaitu berupa soal tentang materi listrik statis. Soal tes kemampuan berpikir tingkat tinggi ini berjumlah
10 butir soal dan merupakan soal yang digunakan sebagai soal Ujian Nasional (UN) . Setelah data terkumpul dianalisis berdasarkan indikator materi listrik statis yaitu gaya coulomb, medan listrik, potensial listrik, energi potensial listrik, dan kapasitor dan indikator. Soal tes kemampuan berpikir tingkat tinggi berisikan pertanyaan tentang materi listrik statis. Indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang tersirat dalam kata kerja operasional pada kalimat soal kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi listrik statis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode tes.
Setelah itu melakukan pencarian data minat belajar siswa. Lembar angket berisi pernyataan-pernyataan yang berpedoman terhadap indikator-indikator minat belajar. Peserta didik sebagai responden yang diminta untuk memberikan tanda check-list ( ) pada alternatif jawaban yang disediakan. Setelah data terkumpul dianalisis berdasarkan indikator minat belajar siswa.
Indikator minat belajar siswa tersirat dalam pernyataan pada lembar angket minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ; (1) Berdasarkan skor rata-rata minat belajar, siswa SMA Negeri 2 Ponorogo lebih banyak memiliki minat belajar fisika daripada siswa SMA Negeri 3 Ponorogo. Namun, Jika ditinjau berdasarkan indikator minat belajar siswa yaitu perasaan senang, keterlibatan , dan perhatian, siswa SMA Negeri 3 Ponorogo lebih senang ketika pembelajaran fisika daripada siswa SMA Negeri 2 Ponorogo, akan tetapi dalam hal lain siswa SMA Negeri 2 Ponorogo lebih perhatian dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran fisika daripada siswa SMA Negeri 3 Ponorogo ; (2) Berdasarkan skor rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi, siswa SMA Negeri 2 Ponorogo lebih banyak daripada siswa SMA Negeri 3 Ponorogo. Jika ditinjau berdasarkan indikator materi listrik statis yaitu gaya coulomb, medan listrik, potensial listrik, energi potensial listrik, dan kapasitor sebagian besar kecuali persentase indikator energi potensial listrik persentase tertinggi diperoleh siswa SMA Negeri 2 Ponorogo. Namun, pada indikator energi potensial listrik, siswa SMA Negeri 3 Ponorogo memperoleh persentase tinggi daripada siswa SMA Negeri 2 Ponorogo. Jika ditinjau berdasarkan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mensintesis (C6) , persentase tertinggi berdasarkan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi diraih oleh siswa SMA Negeri 2 Ponorogo ; (3) Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan materi listrik statis dapat disebabkan oleh adanya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika. Hubungan yang positif antara kedua variabel menunjukkan semakin tinggi minat belajar fisika, maka siswa semakin mampu dalam berpikir tingkat tinggi saat memecahkan soal fisika pada materi listrik statis.