TINDAK DIREKTIF BERNUANSA HUMOR DALAM SITUASI KOMEDI “AWAS ADA SULE” DI GLOBAL TV
Abstract
Dalam situasi komedi Awas Ada Sule, selanjutnya disingkat (AAS) di Global
TV, para tokoh banyak menggunakan tindak direktif dalam percakapan mereka yang
di dalamnya mengandung unsur humor. Kelucuan yang dituturkan oleh para tokoh
tersebut dikarenakan adanya salah ucap, gagap, pemilihan kata (diksi),
penyimpanngan prinsip kesopanan dan kesantunan, dan sebagainya, sehingga
menyebabkan adanya nuansa humor pada wujud tindak direktif serta modus yang
menyertainya. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimanakah wujud tindak direktif bernuansa humor
yang terdapat dalam situasi komedi AAS di Global TV? 2) Bagaimanakah modus dari
tindak direktif bernuansa humor yang terdapat dalam situasi komedi AAS di Global
TV?
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif
dan jenis penelitian deskriptif. Peneliti memperoleh data dari beberapa peristiwa
tutur para tokoh dalam situasi komedi AAS di Global TV sebanyak lima episode pada
bulan Agustus 2011. Sasaran dalam penelitian ini difokuskan pada tindak direktif
yang bernuansa humor dan modus dari tindak direktif bernuansa humor.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak bebas libat cakap, berupa
segmen-segmen tutur yang diindikasikan sebagai wujud tindak direktif. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model alir, ialah analisis data yang terdiri
dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Penentuan korpus data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara sampling teoritis. Peneliti menggunakan
instrumen penelitian berupa laptop yang tersambung dengan internet untuk
mengunduh video, serta menggunakan headset untuk menyimak video yang telah
diunduh tersebut, tabel pengumpul data dan tabel pemandu analisis data. Prosedur
dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu: tahap prapenelitian, tahap
pelaksanaan penelitian, dan tahap penyelesaian laporan penelitian.
Hasil dan pembahasan penelitian ini, terdiri dari tindak direktif bernuansa
humor dan modus yang menyertainya. Wujud tindak direktif bernuansa humor yang
ditemukan dalam penelitian ini, yaitu: (1) tindak direktif requesitif, dengan kesalahan
ucap, penggunaan alih kode, dan penyimpangan prinsip kesopanan, yang disertai
dengan konteks yang mendukung; (2) tindak direktif quesitif, dengan kata yang dilencengkan,
gagap, dan didukung dengan konteks yang tepat; (3) tindak direktif
requiremen, dengan campur kode, logat daerah, serta konteks yang mendukung; (4)
tindak direktif prohibitif, dengan campur kode, singkatan kata, serta konteks yang
menunjang; (5) tindak direktif permisif, reduplikasi, dengan logat daerah, dan pilihan
kata (diksi), yang disertai dengan konteks yang tepat; (6) tindak direktif advisoris,
penggunaan pilihan kata (diksi), campur kode, dan penyingkatan kata, serta konteks
yang tepat. Berdasarkan keseluruhan wujud tindak direktif dapat diketahui, bahwa
penggunaan tindak direktif yang dituturkan oleh tokoh sitkom AAS dikemas secara
lucu, sehingga dapat menciptakan nuansa humor dalam tindak direktif. Tindak
direktif yang berwujud quesitif merupakan tindak direktif yang paling banyak
ditemukan dalam penelitian ini, karena dalam setiap tuturan terdapat hal-hal yang
membingungkan ataupun membuat penasaran, hal inilah yang membuat penutur
menuturkan suatu tuturan dalam bentuk pertanyaan kepada mitra tutur. Modus tindak
tutur yang digunakan para penutur menunjukkan penggambaran suasana psikologis
menurut tafsiran para tokoh situasi komedi AAS. Dalam penelitian ini, ditemukan
tujuh modus yang digunakan para tokoh ketika menyampaikan tindak direktif.
Ketujuh modus tersebut, antara lain: 1) deklaratif yang berupa pernyataan digunakan
pada tindak direktif requesitif dan quesitif; 2) optatif yang menunjukkan harapan
digunakan pada tindak direktif requesitif dan advisoris; 3) imperatif berupa tuturan
perintah digunakan pada tindak direktif requesitif, requiremen, prohibitif, advisoris,
dan permisif; 4) interogatif berupa pertanyaan digunakan pada tindak direktif
quesitif; 5) obligatif berupa keharusan digunakan pada tindak direktif requesitif dan
requiremen; 6) desideratif berupa keinginan digunakan pada tindak direktif
requesitif; dan 7) kondisional berupa syarat digunakan pada tindak direktif
requiremen dan advisoris. Modus yang paling sering digunakan tokoh sitkom AAS
ketika menuturkan tindak direktif adalah modus imperatif pada tindak direktif
requesitif. Modus tersebut sering digunakan karena penutur (tokoh) sering meminta
mitra tutur untuk melakukan sesuatu yang dituturkannya.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan, bahwa tindak direktif quesitif paling
banyak ditemukan dalam penelitian ini. Sedangkan modus yang paling banyak
ditemukan adalah interogatif. Kelucuan pada dialog yang dituturkan oleh para tokoh
sitkom AAS merupakan tujuan yang paling pokok untuk membangun sebuah efek
humor, karena tujuan dari tayangan sitkom ini adalah menghibur penonton.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diberikan saran: 1) bagi mahasiswa PBSI
FKIP, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi untuk
mata kuliah pragmatik; 2) bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, sebagai masukan
dalam pengembangan materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 3) bagi
peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk
melakukan penelitian mengenai tindak direktif dengan sumber data yang berbeda
karena banyak sekali peristiwa berbahasa yang dapat dikaji dalam menemukan
penggunaan tindak direktif yang lebih beragam.