TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 3 SD PELITA HATI NATIONAL PLUS SCHOOL JEMBER
Abstract
Salah satu peristiwa berbahasa yang menarik dikaji secara pragmatik,
khususnya pada aspek tindak tutur adalah peristiwa tutur yang terjadi guru dan siswa
SD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD PHNPS Jember. Di luar
pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa SD PHNPS diarahkan untuk menggunakan
Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi di sekolah. Untuk itu, keberadaan guru dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik
secara lisan maupun tertulis.
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan penelitian ini adalah
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Jenis
penelitian deskriptif. Data penelitian berupa tuturan beserta konteksnya yang
diindikasikan sebagai tindak-tindak tutur langsung dan tindak-tindak tutur tidak
langsung yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 3 di SD
PHNPS.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasannya ditemukan realisasi TL yang
digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD PHNPS terdiri dari
6 modus tindak tutur yaitu tindak tutur menyatakan, tindak tutur bertanya, tindak
tutur menghimbau, tindak tutur memerintah, tindak tutur memberi pujian, dan tindak
tutur memberi pilihan. Realisasi TTL terdiri dari 2 modus tindak tutur, yaitu tindak
tutur menjelaskan dengan bertanya dan tindak tutur menjelaskan dengan memerintah.
Berdasarkan hasil penelitian tentang realisasi TL dan TTL yang ditemukan tersebut,
tindak tutur langsung
Saran yang dapat diajukan berkenaan dengan hasil penelitian ini adalah bagi
guru SD dan guru Bahasa Indonesia, disarankan untuk memilih wujud tindak tutur
langsung atau tidak langsung yang tepat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,
sehingga materi mudah dipahami oleh siswa. Bagi mahasiswa FKIP Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, disarankan hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai alternatif referensi materi mata kuliah pragmatik. Bagi peneliti
selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dan dikembangkan lebih
mendalam yang berkaitan dengan kajian pragmatik, misalnya penelitian tentang
tindak tutur langsung dan tidak langsung.