Kompetisi Adsorpsi Metilen Biru dan Pb2+ oleh Silika Gel dari Abu Terbang Batubara PLTU Paiton-Probolinggo
Abstract
Silika gel banyak dimanfaatkan sebagai adsorben karena memiliki struktur
polimer berbentuk amorf serta memiliki sisi aktif berupa gugus silanol (Si-OH)
dan siloksan (Si-O-Si). Salah satu upaya untuk mendapatkan adsorben yang relatif
murah yaitu dengan memanfaatkan limbah abu terbang dari sisa pembakaran
batubara, dimana kandungan silika dalam abu terbang batubara sebesar 30,25-
36,83%. Silika gel disintesis dari abu terbang batubara PLTU Paiton-Probolinggo
menggunakan metode sol-gel.
Abu terbang batubara dilakukan proses leaching terlebih dahulu
menggunakan larutan H2SO4 dan di refluks menggunakan larutan NaOH 3 M
sehingga menghasilkan natrium silikat (Na2SiO3). Natrium silikat ditambahkan
dengan HCl 1 M sehingga menyebabkan terjadinya pertukaran ion menghasilkan
suspensi berwarna putih yang melayang dalam larutan (sol silika). Larutan
diaging sehingga sol yang terbentuk terkondensasi menjadi gel dengan struktur
yang lebih rapat. Silika gel selanjutnya dikalsinasi untuk menghilangkan
kandungan air dan meningkatkan kristalinitasnya. Silika gel yang diperoleh
dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya
gugus silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si) secara berturut-turut pada bilangan
gelombang 3448,84 dan 461,00 cm-1.
Silika gel yang dihasilkan digunakan sebagai adsorben pada adsorpsi
metilen biru dan Pb dengan variasi pH sistem (2, 3, 4, 6, 8, dan 10) serta waktu
kontak adsorpsi (5, 10, 30, 45, 60, 90, dan 120 menit). Pengkondisian pH sistem
pada proses adsorpsi dilakukan dengan penambahan HCl dan NaOH. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi silika gel terhadap metilen
biru optimum pada pH 10 dan pH 6 untuk Pb2+. Kemampuan adsorpsi silika gel
terhadap metilen biru menurun dalam campuran larutan metilen biru-Pb (biner) dari 84,031 menjadi 59,555 mg/L, sedangkan Pb2+ dari 56,878 menjadi 25,000
mg/L. Adsorpsi metilen biru oleh silika gel dalam larutan biner lebih tinggi
dibandingkan Pb2+ dengan nilai adsorpsi 54,755 mg/L untuk metilen biru dan
25,000 mg/L untuk Pb2+. Kinetika adsorpsi silika gel terhadap metilen biru dan
Pb2+ dalam larutan tunggal ataupun biner mengikuti kinetika pseudo orde 2
dengan nilai kecepatan adsorpsi sebesar 0,0442 dan 0,0082 g/mg.min secara
berturut-turut.