Karakteristik Intake Kalori dan Gula Darah pada Penderita Diabetes II yang Berpuasa Ramadhan dan Tidak Berpuasa Ramadhan (Characteristic of Calories Intake dan Blood Glucose Profile on Ramadhan Fasting and Non Fasting People with Diabetes Mellitus II)
Abstract
Puasa adalah situasi yang kurang menguntungkan bagi penderita diabetes militus (DM)
tipe 2 karena dapat menyebabkan hiperglikemi saat berbuka dan hipoglikemi menjelang
berbuka puasa. Oleh karena itu pengaturan jadwal pemberian makan yang tepat, jumlah kalori yang dikonsumsi, serta jadwal pemberian dan dosis obat perlu di sesuaikan disaat
penderita berpuasa.
Jenis penelitian observasi dengan perlakuan penderita DM tipe 2 yang berpuasa
ramadhan, melalui consecutive sampling. Satu kelompok saat puasa diambil data
dibandingkan terhadap 2 bulan kemudian kelompok yang sama diambil datanya saat tidak
puasa. Data yang diambil adalah jumlah kalori yang dikonsumsi sehari dan kadar gula
darah sebelum buka, 2 jam pasca buka, sebelum sahur , dan 2 jam pasca sahur.
Berdasarkan uji paired samples T-test pada penderita DM tipe 2 diperoleh perbedaan
yang bermakna dalam intake kalori saat puasa terhadap tidak puasa (p-value < 0,05). Pola
intake kalori juga menunjukan perbedaan saat berbuka puasa (69%) dibandingkan
dengan saat sahur (31%). Kadar gula darah didapatkan perbedaan bermakna antara saat
puasa terhadap tidak puasa (p-value <0,05). Kadar gula darah rerata total saat tidak
berpuasa sebesar 190,05 mg/dl lebih tinggi dari rerata total pada saat berpuasa sebesar
168,22 mg/dl. Saat berpuasa kenaikan kadar gula darah rata-rata secara berturut turut
saat berbuka dan sahur sebesar 75,11 mg/dl dan 59,84 mg/dl. Saat tidak berpuasa
kenaikan kadar gula darah pada saat makan pagi lebih tinggi yaitu sebesar 63,08 mg/dl
dan saat makan malam sebesar 24,46 mg/dl. Kejadian hipoglikemi pada saat puasa 4 kali
lebih banyak (10,8%) dibandingkan saat tidak puasa (2,7%).
Penderita DM tipe 2 didapatkan: jumlah kalori dan kadar gula darah yang berpuasa lebih
rendah dari yang tidak berpuasa; terdapat hubungan yang positif antara kenaikan gula
darah terhadap kenaikan jumlah kalori.
Menjalankan puasa ramadhan bagi penderita DM tipe 2 merupakan terapi diet yang positif
tetapi sedikit berisiko mengalami hiperglikemia ringan saat berbuka dan hipoglikemi saat
menjelang berbuka.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]