Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Penerimaan Diri Lanjut Usia Di Posyandu Lansia (Studi Pada Lansia Di Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo)
Abstract
Angka Harapan Hidup (AHH) lanjut usia di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan AHH berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Masalah kesehatan yang terjadi pada lansia meningkat pula dan mempengaruhi yang disebut penerimaan diri pada diri lansia. Penerimaan diri ini harus ada keyakinan normatif yang berupa dukungan keluarga. Dukungan keluarga merupakan suatu strategi intervensi preventif yang paling baik. Wilayah Dawuhan merupakan wilayah dengan jumlah lansia tertinggi diantara wilayah kerja Puskesmas Situbondo dengan jumlah total 2011 jiwa yaitu di kelurahan Dawuhan dengan jumlah laki-laki 1031 jiwa dan perempuan 980 jiwa. Penelitian ini dilakukan pada lansia dengan usia minimal 60 tahun di Kelurahan Dawuhan Kabupaten Situbondo dengan menggunakan panduan wawancara kuesioner yang diawali dengan Mini Mental State Exammatio (MMSE).
Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah lansia dengan umur lebih dari 60 tahun dan teregrestrasi di buku register posyandu sebanyak 92 lansia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik dengan tingkat kemaknaan sebesar 95% (α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin paling banyak adalah wanita sebanyak 75 responden (81%), beragama islam 92 responden (100%), status menikah 46 responden (50%), berpendidikan Sekolah Dasar 41 responden(44.6%), dan kehadiran lansia pada posyandu jarang (90%). Terdapat hubungan antara dukungan emosional dengan penerimaan diri dengan p- value(0.05)<0.012, terdapat hubungan antara dukungan penghargaan dengan penerimaan diri dengan p-value(0.05)<0.030 dan terdapat hubungan antara dukungan instrumental dengan penerimaan diri dengan p-value(0.05)<0.026 serta tidak terdapat dukungan antara dukungan informatif dengan penerimaan diri denga p-value(0.05)>0.262.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian bagi lansia agar dapat menggunakan pelayanan posyandu lansia ini sebagai sarana dan prasarana untuk mengontrol kesehatan setiap bulannya dengan aktif. Bagi Instansi Kesehatan dan Petugas Kesehatan seperti bidan atau kader di setiap posyandu lebih aktif untuk memberikan informasi pada keluarga lansia agar selalu memberikan dukungan baik secara moril dan materil serta dorongan pada lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Bagi Masyarakat agar lebih proaktif terhadap adanya kegiatan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan mengkaji lebih dalam mengenai dukungan keluarga terhadap presepsi tentnag penerimaan diri dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia di Kelurahan lainnya serta dilakukan secara kualitatif.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]