Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma pada Petani yang Menggunakan Pestisida Kimia dan Petani yang Menggunakan Pestisida Organik
Abstract
Pestisida kimia merupakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan
dan lingkungan. Pestisida kimia yang digunakan terus-menerus mampu
mencemari lingkungan dan makanan akibat terakumulasinya zat-zat dalam
pestisida. Selain itu, paparan pestisida baik secara langsung atau tidak langsung
menyebabkan kerusakan sel bahkan mutasi gen karena pestisida mampu
menyebabkan ketidakseimbangan jumlah radikal bebas dan antioksidan di mana
jumlah radikal bebas meningkat dan antioksidan menurun sehingga timbul stress
oksidatif melalui jalur lipid peroksidase. Pada jalur lipid peroksidase, radikal
bebas yang berikatan dengan asam lemak tidak jenuh (PUFA = Poly Unsaturated
Fatty Acid) akan membentuk Malondialdehid (MDA) yang sering digunakan
sebagai marker adanya stress oksidatif. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa kadar malondialdehid (MDA) antara pengguna pestisida dan kontrol
memiliki perbedaan yang signifikan. Pestisida kimia yang masuk ke tubuh akan
bereaksi dengan sitokrom P450 monooksigenase dan akan menghasilkan radikal
triklorometil (CCl3) dan triklorometil peroksil (CCl3O2). Pestisida kimia mampu
meningkatkan kadar malondialdehid (MDA) dengan cara menurunkan kadar GHS
dan meningkatkan produksi radikal superoksida, hidrogen peroksida, dan
hidroksil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar
malondialdehid (MDA) plasma pada petani yang menggunakan pestisida organik
di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari dan petani yang menggunakan
pestisida kimia Desa Dawuhan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
pada penelitian ini yaitu sampel berusia antara 20-50 tahun, bekerja menggunakan pestisida kimia atau menggunakan pestisida organik minimal 5 tahun, dan
bersedia ikut dalam penelitian yang dinyatakan dengan menandatangani informed
consent. Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu sedang sakit saat penelitian
dilakukan dan menderita penyakit kronis (kanker, diabetes mellitus, disfungsi
liver, dan jantung). Pada penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan sebanyak
60 orang, terdiri dari 30 orang petani yang menggunakan pestisida kimia dan 30
orang petani yang menggunakan pestisida organik. Seluruh sampel merupakan
petani penyemprot pestisida dengan jenis kelamin laki-laki. Analisis data
penelitian menggunakan uji Unpaired T-test dengan interval kepercayaan 95%
atau nilai p<0,05
Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia pada kelompok petani
yang menggunakan pestisida kimia dan yang menggunakan pestisida organik
paling banyak berada pada kelompok usia 40-50 tahun dan paling sedikit berada
pada kelompok usia 21-30 tahun. Petani yang menggunakan pestisida kimia ratarata
memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun dan petani yang menggunakan
pestisida organik memiliki masa kerja 6-10 tahun. Petani pada kedua kelompok
paling banyak menempuh pendidikan terkahir SD/sederajat. Kebiasaan merokok
pada petani pada kedua kelompok bermacam-macam, ada yang tidak merokok,
merokok 1-10 batang/hari, dan merokok 11-24 batang/hari. Rata-rata kadar
malondialdehid (MDA) plasma pada kelompok petani yang menggunakan
pestisida organik adalah 3,29 ± 0,69 nmol/mL dan pada kelompok petani yang
menggunakan pestisida kimia adalah 9,18 ± 0,88 nmol/mL. Perbedaan rerata kadar
malondialdehid (MDA) plasma kedua kelompok memiliki nilai signifikansi
p<0,001 di mana p < 0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
antara kadar malondialdehid (MDA) plasma pada petani yang menggunakan
pestisida kimia dan petani yang menggunakan pestisida organik.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1507]