Studi Komparatif Pendapatan Pengrajin Gula Kelapa Yang Bermitra Dan Tidak Bermitra Di Desa Patoman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Kelapa dikenal sebagai tanaman yang memiliki bermacam-macam
kegunaan. Bagian tanaman tersebut mulai dari ujung akar hingga ujung batang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari kebutuhan rumah tangga
hingga industri. Gula kelapa merupakan salah satu diversifikasi dari produk
olahan kelapa yang memiliki arti penting sebagai sumber pendapatan keluarga.
Permintaan pasar yang tinggi akan pemenuhan kebutuhan gula kelapa non sulfit
menjadi latar belakang dilakukannya program kemitraan pengrajin gula kelapa
dengan PT. Indofood. Bahan baku yang bermutu dan bebas pengawet adalah
bahan baku yang paling dicari oleh Indofood untuk mencapai kualitas terbaik.
Demikian pula dengan gula kelapa non sulfit yang pasokannya begitu dibutuhkan
Indofood sebagai salah satu bahan baku produknya. Desa Patoman Kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah dimana terdapat pengrajin
gula kelapa yang dibedakan menjadi dua, yaitu pengrajin gula kelapa yang
bermitra dengan PT. Indofood dan pengrajin gula kelapa yang tidak bermitra
dengan PT. Indofood.
Penelitian di Desa Patoman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor-faktor yang menjadi dasar pengambilan
keputusan pengrajin gula kelapa untuk bermitra dan tidak bermitra berdasarkan
urutan prioritasnya di Desa Patoman Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi, (2) perbedaan pendapatan pengrajin gula kelapa bermitra dan tidak
bermitra di Desa Patoman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, (3)
faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengrajin gula kelapa bermitra dan
tidak bermitra di Desa Patoman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Methode).
Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 12 pengrajin gula kelapa bermitra dan 25
pengrajin gula kelapa tidak bermitra. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah: (1) penentuan urutan
prioritas yang penilaiannya menggunakan skala Likert, (2) pendekatan pendapatan
dan uji beda, (3) pendekatan analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) faktor-faktor yang menjadi dasar
pengambilan keputusan pengrajin gula kelapa untuk bermitra berdasarkan urutan
prioritasnya adalah kepastian pasar, kepastian harga, pinjaman modal, bimbingan
teknis, penanggungan resiko, pelayanan, pengalaman, keterlibatan pemerintah,
pendidikan, dan keterbukaan pihak pengusaha. Faktor-faktor yang menjadi dasar
pengambilan keputusan pengrajin gula kelapa untuk tidak bermitra berdasarkan
urutan prioritasnya adalah keterbukaan pihak pengusaha, penanggungan resiko,
pelayanan, pengalaman, keterlibatan pemerintah, bimbingan teknis, kepastian
pasar, pinjaman modal, kepastian harga, dan pendidikan; (2) pendapatan pengrajin
gula kelapa bermitra dan pengrajin gula kelapa tidak bermitra di Desa Patoman
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi adalah berbeda nyata; (3) faktorfaktor
yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan pengrajin gula kelapa adalah
produksi, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya sewa pohon, dan status
kemitraan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]