• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERDAGANGAN BERJANGKA & SISTEM RESI GUDANG

    Thumbnail
    View/Open
    F. H_Buku_Iswi H_Perdagangan Berjangka_upload.pdf (3.269Mb)
    Date
    2018-07-26
    Author
    Hariyani, Iswi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pasar Komoditi dan Pasar Keuangan (pasar modal dan pasar uang) memiliki pengaruh besar dalam menjaga stabilitas perekonomian bangsa. Investasi di Pasar Komoditi mempunyai potensi keuntungan lebih besar dibandingkan tabungan atau deposito, bahkan bisa melebihi saham atau obligasi. Namun demikian, investasi di Pasar Komoditi (khususnya Perdagangan Berjangka Komoditi) harus dilakukan dengan hatihati karena memiliki risiko besar. Kemajuan ekonomi ikut mendorong perkembangan Pasar Keuangan dan Pasar Komoditi. Tumbuhnya masyarakat kelas menengah mendorong meningkatnya minat investasi di Pasar Keuangan dan Pasar Komodioti. Menurut studi Citibank, pada tahun 2037 Indonesia berada di peringkat ke-7 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia setelah China, AS, India, Jepang, Jerman, dan Rusia. Status Indonesia yang kini termasuk negara layak investasi dapat mendorong masuknya investasi asing ke dalam negeri dalam jumlah besar-besaran. Hal ini tentu saja harus diantisipasi dengan baik oleh para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun pihak swasta. Para pelaku bisnis khususnya di pasar modal, pasar uang, dan pasar komoditi, harus benar-benar menyiapkan diri menghadapi derasnya arus modal asing yang akan masuk ke dalam negeri agar berguna bagi kemajuan Indonesia. Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dapat digunakan sebagai sarana pengelolaan risiko gejolak harga komoditi melalui mekanisme lindung nilai (hedging), serta dapat pula digunakan sebagai sarana pembentukan harga yang wajar dan transparan. Sebagai negara penghasil berbagai komoditi andalan dunia seperti minyak sawit, kakao, kopi, karet, kayu, emas, timah, dan lain-lain, Indonesia sebenarnya punya kekuatan untuk ikut mengatur harga komoditi dunia. Namun kenyataannya, negara kita hanya puas sebagai negara produsen yang tidak berdaya mengatur harga komoditi yang dihasilkannya. Jika kita berhasil mengembangkan perdagangan berjangka, maka Indonesia kelak dapat menjadi barometer harga berbagai komoditi andalan dunia. Pasar Komoditi berkaitan dengan Perdagangan Berjangka Komoditi (Commodity Futures Trading) dan Pasar Lelang Komoditi (Commodity Auction Market) serta Sistem Resi Gudang (Warehouse Receipt System). Pasar Lelang Komoditi banyak digunakan para pelaku bisnis untuk melakukan transaksi jual-beli komoditi primer dengan cara tunai (cash), spot, atau forward. Sistem Resi Gudang (SRG) berperan membantu kelancaran serah terima barang, sehingga pembeli komoditi tidak perlu melihat langsung keberadaan barang di gudang, tetapi cukup melihat dokumen Resi Gudang dan mengkonfirmasi kebenaran dokumen tersebut ke pihak berwenang. Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Indonesia mengalami perubahan berarti dengan diterbitkannya UU 10/ 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi dan UU 9/ 2011 tentang Sistem Resi Gudang (SRG). Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang. Gudang dan Pengelola Gudang dalam SRG harus sudah diakreditasi oleh Bappebti selaku Badan Pengawas SRG. SRG mencakup kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi Gudang. Sistem Resi Gudang (SRG) dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan stok barang yang disimpan di gudang. Bank Indonesia (BI) juga telah melegalkan Resi Gudang sebagai agunan kredit sesuai aturan Pasal 46 PBI nomor 9/6/PBI/2007 sehingga petani-pekebun-nelayan dapat lebih mudah mengakses kredit bank dan terhindar dari jeratan tengkulak dan rentenir pada saat panen raya. SRG juga tergolong instrumen surat berharga yang dapat diperjual-belikan di Pasar Komoditi. SRG bermanfaat menstabilkan harga pasar dengan memfasilitasi cara penjualan sepanjang tahun dan dapat digunakan Pemerintah mengendalikan harga dan stok komoditi nasional.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86464
    Collections
    • LSP-Books [933]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository