Strategi Pengembangan Usaha Gula Merah Tebu ( Studi Kasus pada UKM Bumiasih Wonokusumo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso )
Abstract
UKM Bumi Asih merupakan salah satu produsen gula merah tebu di
kabupaten Bondowoso. Usaha gula merah tebu UKM Bumi Asih memiliki
prospek untuk dikembangkan karena penggunaan gula merah tebu yang tidak
hanya untuk penggunann rumah tangga saja , tetapi juga untuk industri makanan
dan minuman .
Dalam perkembangan usahanya, UKM Bumi Asih menghadapi beberapa
kendala atau hambatan yang dapat mempengaruhi produktifitas dan
pengembangan usaha yang dilakukan. UKM Bumi Asih juga belum mengetahui
secara pasti tingkat penerimaan dan harapan konsumen terhadap atribut mutu
gula merah tebu.. berdasar kondisi tersebut diperlukan adanya identifikasi
akan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha.
Atribut mutu gula merah tebu juga harus diketahui untuk dapat memenuhi
harapan konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut – atribut mutu
produk yang dipentingkan dan sesuai harapan konsumen serta untuk
mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
pengembangan usaha sehingga diperoleh suatu strategi yang tepat untuk
pengembangan usaha lebih lanjut.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode KANO, Quality
Function Deployment (QFD) dan analisis SWOT. Berdasar metode KANO dan
Quality Function Deployment (QFD) atribut mutu yang berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen terdiri dari warna coklat muda, kemasan menarik (label, masa
kadaluarsa, komposisi bahan), mudah diperoleh, tekstur padat dan tidak terlalu
keras, umur simpan 3-4 bulan, mudah dikonsumsi, mudah disimpan, dan ukuran
ekonomis (diameter 4-5 cm), rasa manis, aroma khas tebu, dan harga terjangkau
(Rp.13.000,00).
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal
memiliki nilai di atas 2,5 yang berarti bahwa posisi internal cukup kuat dan
memiliki kemampuan di atas rataan dalam memanfaatkan kekuatan dan peluang
untuk mengantisipasi kelemahan internal dan ancaman. Total skor faktor internal
2,812 dan total skor 3,0315 untuk faktor eksternal. Hasil analisis pada titik
koordinat diperoleh alternatif strategi berada pada kuadran I yang
mengindikasikan bahwa strategi yang tepat berada pada strategi SO (Kekuatan-
Peluang) yang disebut dengan strategi agresif. Strategi ini terdiri dari
meningkatkan kapasitas produksi melalui pemanfaatan teknologi, peningkatan
mutu produk , meningkatkan hubungan baik dengan pemasok dan konsumen,
melakukan perencanaan dan pengendalian produksi yang lebih baik dan
memperluas jangkauan pemasaran.
Collections
- MT-Agroindustry [15]