INDEKS PRODUKTIVITAS DASAR BERBASIS SOIL TAXONOMY DAN KORELASINYA DENGAN PRODUKTIVITAS KOPI PADA BEBERAPA ORDO TANAH
Abstract
Suatu metode penilaian indeks produktivitas (IP) berbasis Soil Taxonomy telah diperkenalkan dan memberikan harapan baru untuk melakukan inventarisasi potensi tingkat produktivitas tanah dalam skala global. Sejauh ini, metode ini belum banyak mendapat respon dari peneliti untuk melakukan pengujian validitasnya dalam hal korelasinya dengan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indeks produktivitas beberapa ordo tanah perkebunan kopi berbasis sifat-sifat yang melekat pada sistem Soil Taxonomy dan mengetahui korelasi indeks produktivitas berbasis Soil Taxonomy dengan produktivitas tanaman kopi robusta.
Penelitian dilaksanakan dalam 5 tahapan yaitu: (1) pelaksanaan survei tanah pada 4 lokasi kebun kopi robusta (Sidomulyo, Rayap, Malangsari, Gumitir), (2) pengamatan morfologi tanah dan pengklasifikasian tanah dari tingkat ordo sampai tingkat sub grup, (3) analisis sifat fisika dan kimia tanah di laboratorium, (4) penentuan nilai indeks produktivitas untuk masing-masing tingkat tanah berdasarkan sifat-sifat yang terkandung dalam Soil Taxonomy, (5) analisis korelasi antara nilai indeks produktivitas dengan produktivitas kopi robusta.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis tanah tingkat sub grup pada enam lokasi penelitian yaitu: Typic Udorthents untuk kebun Sidomulyo; Typic Hapludalfs untuk kebun Rayap 1, Kampung Tengah dan Tretes; Typic Dystrudepts untuk kebun Rayap 2; serta Typic Eutrudepts untuk kebun Gumitir. Indeks produktivitas pada masing-masing tanah meliputi Typic Udorthents dengan nilai IP=6; Typic Hapludalfs dengan IP=10; Typic Dystrudepts dengan IP=7; dan Typic Eutrudepts dengan IP=11. Hubungan antara IP dengan produktivitas kopi robusta bernilai positif dan sangat kuat (r=0,84). IP dan produktivitas kopi memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan (taraf 95%)
dalam bentuk model linier sederhana. 70% keragaman hasil produktivitas kopi berhubungan dengan IP, sisanya sebesar 30% kemungkinan ditentukan oleh faktor lain dalam budidaya. Hal ini berarti semakin tinggi IP maka produktivitas kopi robusta semakin meningkat.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]