Prevalensi Kebiasaan Buruk Sebagai Etiologi Maloklusi Klas I Angle Pada Pasien Klinik Ortodonsia Rsgm Universitas Jember Tahun 2015-2016
Abstract
Kebiasaan adalah suatu tindakan berulang yang dilakukan secara otomatis atau
spontan. Perilaku ini umumnya terjadi pada masa kanak-kanak. Suatu kebiasaan di
rongga mulut yang dapat menyebabkan maloklusi disebut kebiasaan buruk.
Kebiasaan buruk berpengaruh terhadap fungsi dentofasial seperti proses
mengunyah, bicara, oklusi gigi, struktur jaringan penyangga gigi maupun estetik.
Apabila kebiasaan buruk tersebut masih berlanjut setelah usia enam tahun maka
dapat menyebabkan maloklusi.
Maloklusi adalah bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang
dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk yang normal, maloklusi dapat
disebabkan karena tidak ada keseimbangan dentofasial. Etiologi maloklusi dapat
digolongkan dalam faktor umum dan faktor lokal. Kebiasaan buruk merupakan
salah satu faktor umum yang berperan dalam terjadinya maloklusi. Macam-macam
kebiasaan buruk adalah menghisap jari dan ibu jari, mendorong lidah, menggigit
bibir dan kuku, kebiasaan menelan yang salah, bernafas melalui mulut, dan
bruxism.
Adanya kebiasaan buruk tersebut menyebabkan penulis memilih kebiasaan
buruk sebagai permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi
kebiasaan buruk dan macam kebiasaan buruk yang paling banyak terjadi sebagai
etiologi maloklusi Klas 1 Angle pada pasien Klinik Ortodonsia RSGM Universitas
Jember pada Tahun 2015-2016. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Teknik
pengambilan sampel penelitian ini secara total sampling dengan melihat dari kartu
status dan model studi pasien maloklusi Klas 1 Angle yang disebabkan kebiasaan
buruk di Klinik Ortodonsia RSGM Universitas Jember mulai tanggal 01 Agustus
2015 sampai dengan 31 Juli 2016. Pertama peneliti melakukan perizinan penelitian,
mencari data pasien, dan mengumpulkan kartu status serta model studi pasien.
Peneliti melakukan identifikasi maloklusi klas 1 Angle yang disebabkan kebiasaan
buruk, kemudian dilakukan tabulasi, analisis data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 298 kartu status dan model studi
menunjukkan bahwa prevalensi kebiasaan buruk pasien Klinik Ortodonsia RSGM
Universitas Jember Tahun 2015-2016 sebesar 28 pasien (9,4%). Dari 28 pasien
yang memiliki kebiasaan buruk tersebut, didapatkan hasil penelitian berdasarkan
jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 15 pasien (53,6%) dan perempuan sebanyak
13 pasien (46,4%). Hasil penelitian berdasarkan kelompok usia 9-10 tahun adalah
14 pasien (50%) lebih tinggi dibandingkan usia 7-8 tahun 8 pasien (28,6%) dan usia
11-13 tahun 6 pasien (21,4%). Hasil penelitian berdasarkan macam kebiasaan buruk
terdiri dari 12 kasus (38,7%) menghisap ibu jari/jari tangan, 8 kasus (25,8%)
mengigit kuku, 4 kasus (12,9%) bernafas melalui mulut, 4 kasus (12,9%) bruxism,
2 kasus (6,5%) menghisap bibir, 1 kasus (3,2%) menjulurkan lidah dan tidak ada
kasus kebiasaan menelan yang salah.
Pada hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu
prevalensi pasien maloklusi Klas 1 Angle dengan kebiasaan buruk yang datang ke
Klinik Ortodonsia RSGM Universitas Jember pada 1 Agustus 2015 sampai dengan
31 Juli 2016 adalah sebesar 9,4%. Persentase distribusi terbesar berdasarkan macam
kebiasaan buruk adalah menghisap ibu jari/jari tangan (38,7%), persentase
distribusi terbesar berdasarkan usia adalah pada kelompok usia 9-10 tahun (50%),
dan persentase distribusi terbesar berdasarkan jenis kelamin adalah pada laki-laki
(53,6%).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]