ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN METODE FELLENIUS, SIMPLIFED BISHOP, SIMPLIFED JANBU, DAN PEMODELAN OPTUM G2+ (STUDI KASUS PULAU SUMATERA)
Abstract
Pulau Sumatera adalah pulau dengan kekayaan tambang bumi yang melimpah
seperti kandungan mineral yang banyak. Berdasarkan hasil tambang pulau Sumatra
memiliki batu bara, minyak dan gas bumi, serta timah. Selain hasil tambang, pulau
Sumatera juga memiliki kandungan batuan seperti; marmer, andesit, batu gamping,
granit, kaolin, batu mulia, fospat, pasir, dan serpentinit. Selain memiliki kandungan
tambang yang melimpah pulau Sumatra adalah pulau dengan aktivitas tektonik dan
saismik yang tinggi. Karena hal tersebut pulau Sumatra sering mengalami kejadian
gempa bumi dengan skala richter yang tinggi.
Pulau Sumatera memiliki beberapa pertambangan bumi seperti tambang
minyak, tambang batu bara, tambang emas, dan pertambangan minyak dan gas bumi.
Pertambangan biasanya dilakukan di permukaan bumi yang datar atau di permukaan
bumi yang tinggi seperti halnya dilakukan di lereng gunung. Untuk mengetahui
stabilitas lereng dapat dilakukan dengan cara visual atau dengan cara analisis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas lereng dengan
menggunakan cara analisis. Dengan menggunakan metode Fellenius, simplifed janbu,
dan simplifed bishope serta pemodelan menggunakan sofware Optum G2+. Data yang
di gunakan berupa data tanah dan data lereng.
Hasil analisis menunjukkan stabilitas lereng memiliki nilai yang bervariasi
dari masing-masing metode. pada metode Fellenius angka stabilitas lereng bervariasi
mulai dari 0,7 sampai dengan 1,5 begitu pun dengan metode simplifed Bishope dan
simplifed Janbu nilai stabilitas lereng berkisar antara 1,3 sampai dengan 2 yang
berarti lereng dalam keadaan kritis dan stabil. Hasil analisis menggunakan sofware
Optum G2+ nilai stabilitas lereng berkisar antara 0,74 sampai dengan 3, dalam artian
lereng dalam keadaan stabil.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]