PENGARUH BAP (benzylaminopurine) DAN IBA (Indole-3-butyric Acid) TERHADAP INDUKSI KALUS TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha Curcas L.)
Abstract
Jarak pagar ( Jatropha Curcas L.) sangat berpotensi sebagai biodiesel,
karena tidak bersaing dengan tanaman penghasil pangan, tidak dimakan binatang
karena beracun, tanaman ini mudah beradaptasi di lapangan,pertimbangan
lingkungan untuk mengurangi polusi, tidak tergantung pada bahan bakar fosil,
kesempatan bisnis baru untuk pendapatan petanidan kegiatan produksi bahan
bakar lebih terdesentralisasi. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam
pengembangan jarak pagar itu sendiri, diantaranya (1) produksi rendah, (2)
teknologi budidaya masih kurang, dan (3) nilai jual masih rendah (Syakir, 2010).
Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan teknologi yang dapat
meningkatkan produksi dari jarak pagar tersebut, salah satunya adalah dengan
transfer genetic yang dapat dicapai dengan kultur jaringan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan
IBA terhadap induksi kalus eksplan tangkai daun tanaman jarak pagar. Penelitian
dilaksanakan pada bulan November 2016 hingga Oktober 2017 di Laboratorium
Kultur Jairngan, Fakultas Pertanian Universitas Jember menggunakan Rancangan
Acak Lengkao (RAL) faktorial. Perlakuan BAP dan IBA yang diberikan terhadap
eksplan tangkai daun tersebut diantaranya BAP : Bo (0 ppm); B1 (1,0 ppm); B2
(3,0); dan B3 (5,0) yang dikombinasikan dengan IBA : Io (0 ppm); I1 (0,5 ppm); I2
(1,0); dan I3 (1,5) dengan empat kali ulangan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari
pembuatan media, sterilisasi peralatan, sterilisasi eksplan yang dilanjutkan induksi
kalus. Variabel pengamatan dari penelitian ini diantaranya adalah kedinian
munculnya kalus, warna kalus dan tekstur kalus.
Hasil analisis ragam menunjukkan variabel pengamatan kedinian
munculnya kalus berbeda sangat nyata. Hasil penelitian didapatkan pertumbuhan
kalus dari eksplan tangkai daun tanaman jarak pagar cenderung lebih baik pada
perlakuan B1I3. Pada perlakuan tersebut, kedinian munculnya kalus sekitar 13-14
hari setelah tanam. Kalus yang didapat merupakan kalus bertekstur friable
(remah) dengan warna hijau kekuningan (7,5 GY 7/10).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]