PEMBELAJARAN GETARAN HARMONIS MENGGUNAKAN MODEL PBL DISERTAI LKS BERBASIS REPRESENTASI GAMBAR DAN MATEMATIK DI SMA LUMAJANG
Abstract
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang lahir dan berkembang melalui
langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui
eksperimen, penarikan kesimpulan serta penemuan teori konsep. Fisika terdiri dari
banyak konsep dan prinsip yang ada pada umumnya sangat abstrak sehingga
menyulitkan siswa dalam menginterpretasikan konsep dan prinsip tersebut secara
tepat. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru fisika di 5
sekolah SMAN/SMA Kabupaten Lumajang, siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran fiiska dan hasil belajar kognitif fisika siswa kurang maksimal. Hal
ini terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa belum mencapai KKM.
Permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh pemilihan model pembelajaran yang
kurang sesuai yang digunakan oleh guru, sehingga kurang menonjolkan keaktifan
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa juga kurang antusias dalam belajar dan
siswa kurang berkonsentrasi selama pembelajaran berlangsung. Solusi yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan model
pembelajaran yang memusatkan pembelajaran pada siswa sehingga siswa lebih
aktif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, penyajian materi dalam model pembelajaran ini selalu dikaitkan dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah memahami isi
pelajaran dan menuntut siswa untuk aktif berpikir. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian mengenai pembelajaran getaran harmonis menggunakan model PBL
disertai LKS berbasis representasi gambar dan matematik di SMA Lumajang.
Tujuan dari penelitian ini antara lain mengkaji pengaruh pembelajaran
getaran harmonis menggunakan model PBL disertai LKS berbasis representasi
gambar dan matematik di SMA Lumajang terhadap hasil belajar kognitif siswa
dan aktivitas belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan dilakukan di SMAN
Candipuro-Lumajang. Sebelum menentukan sampel, dilakukan uji homogenitas
terhadap populasi kelas XI yang terdiri dari 5 kelas dan diambil 2 kelas yaitu 1
kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Penentuan sampel menggunakan cluster
random sampling. Desain penelitian menggunakan post-test only control group
design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain observasi,
dokumentasi, wawancara, dan tes. Sumber data berasal dari guru, siswa, penilaian
observer, dan post-test. Uji hipotesis menggunakan uji Independent Sample T-Test
dan Mann Whitney U Test berbantuan SPSS 25. Sebelum dilakukan uji hipotesis,
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui sebaran data hasil belajar kognitif
siswa dan aktivitas belajar siswa terdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan hasil analisis untuk nilai hasil belajar kognitif siswa diperoleh
nilai signifikasi (2-tailed) adalah 0,007, pengujian hipotesis untuk hasil belajar
kognitif siswa menggunakan pengujian pihak kanan, dengan cara membagi 2 nilai signifikasi menjadi 0,0035, yang mana hasil tersebut lebih kecil daripada 0,05,
sehingga Ha diterima dan dapat inyatakan bahwa hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis Mann Whitney U Test untuk nilai aktivitas tiap
pertemuan dan tiap indikator aktivitas belajar siswa didapatkan nilai sig.(2-tailed)
rata-rata secara keseluruhan adalah 0,004, pengujian hipotesis menggunakan uji
satu pihak yaitu pihak kanan (1-tailed), sehingga nilai signifikansi dibagi 2,
menjadi 0,002, yang mana hasil ini lebih kecil dari 0,05, sehingga Ha diterima,
dan dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
aktivitas belajar siswa kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, disimpulkan bahwa (1)
pembelajaran getaran harmonis menggunakan model PBL disertai LKS berbasis
representasi gambar dan matematik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
kognitif siswa; (2) pembelajaran getaran harmonis menggunakan model PBL
disertai LKS berbasis representasi gambar dan matematik berpengaruh signifikan
terhadap aktivitas belajar siswa.