Pengaruh Waktu Tempa dan Tekanan Tempa Terhadap Sifat Mekanik Aisi 1045 Pada Proses Friction Welding
Abstract
Friction welding termasuk jenis pengelasan solid state welding, dimana proses pengelasan dilakukan pada fasa padat. Panas pengelasan diperoleh dari konversi langsung energi mekanik menjadi energi termal melalui gesekan. Panas yang dihasilkan dari proses gesekan antara interface akan menaikan temperatur benda dalam arah aksial dengan jarak yang relatif sangat pendek. Penyambungan terjadi ketika permukaan bahan mencapai temperatur dibawah temperatur cair sehingga temperatur tersebut mampu melumerkan permukaan bahan sehingga terjadilah proses penyambungan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah AISI 1045 dengan parameter waktu tempa 40, 80, 120 detik dan tekanan tempa sebesar 50, 55, 60 MPa. Aplikasi pada penelitian ini yaitu pada klep mesin.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil rata-rata kekuatan tarik tertinggi sebesar 690,56 N/mm2 pada parameter waktu tempa 120 detik dengan tekanan tempa 60 MPa. Sedangkan untuk hasil kekuatan tarik terendah terdapat pada parameter waktu tempa 40 detik dengan tekanan tempa 50 MPa dengan nilai rata-rata kekuatan tarik sebesar 501,93 N/mm2. Untuk hasil kekerasan nilai rata-rata tertinggi diperoleh 233,33 BHN pada parameter waktu tempa 120 detik dengan tekanan tempa 60 MPa, sedangkan nilai rata-rata kekerasan terendah diperoleh 209,63 BHN dengan tekanan tempa 50 MPa. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu tempa yang diberikan maka semakin meningkat pula nilai dari uji tarik maupun nilai kekerasannya. Begitu juga dengan tekanan tempa, dimana tekanan tempa berpengaruh terhadap kekuatan tarik serta kekerasan sambungan hasil friction welding, dimana semakin besarnya tekanan tempa yang diberikan maka akan membuat ikatan pada interface semakin baik.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]