Hubungan antara Kadar Feritin dengan Kadar Glutation (GSH) pada Pasien Talasemia Beta Mayor di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember (The Correlation between Ferritin Levels and Glutation (GSH) Levels in Major Beta Thalassemia Patient at dr. Soebandi Jember Hospital)
Date
2018-05-07Author
Zahra, Amalia Nur
Riyanti, Rini
Sakinah, Elly Nurus
Metadata
Show full item recordAbstract
Transfusi berulang pada pasien talasemia beta mayor dapat memicu penimbunan besi dalam
tubuh yang ditandai dengan peningkatan serum feritin. Besi bebas dapat mengubah H2O2
menjadi oksidan melalui reaksi fenton dan dapat menyebabkan stres oksidatif. Oksidan tersebut
akan ditangkal oleh antioksidan yaitu GSH. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara kadar feritin dengan GSH pada pasien talasemia beta mayor di RSD dr. Soebandi
kabupaten Jember. Sampel penelitian berjumlah 15 pasien berusia antara 1-18 tahun yang secara
teratur melaksanakan transfusi. Serum feritin diukur menggunakan metode Enzyme-Linked
Fluorescent Immuno Assay (ELFA) dan GSH plasma diukur menggunakan metode Ellman. Data
dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Rata-rata kadar serum feritin pada pasien talasemia
beta mayor adalah 3540,46 ± 3925,37 ng/mL. Rata-rata kadar GSH pada penelitian ini adalah
10,46 ± 2,58 µmol/L. Pada penelitian ini didapatkan nilai p=0,000 dan nilai r=-0.951. Hal tersebut
menunjukkan adanya korelasi negatif yang sangat kuat antara kadar serum feritin dengan kadar
GSH plasma pada pasien talasemia beta mayor di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7302]