APLIKASI PUPUK HAYATI DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI DAN FREKUENSI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)
Abstract
Berdasarkan data Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014 oleh
Direktorat Jenderal Hortikultura (2015), perkembangan produksi buncis di
Indonesia tahun 2010 – 2014 mengalami ketidakstabilan produksi. Pada tahun
2010 hingga 2012, produksi buncis di Indonesia terjadi penurunan mulai dari
336.494 ton menjadi 334.659 ton dan pada tahun 2012 menjadi 322.097 ton.
Walaupun pada tahun 2013, mengalami kenaikan produksi sebesar 5.281 ton
dengan hasil produksi 327.378 ton. Namun, pada tahun 2014 terjadi penurunan
produksi lagi yaitu dari 327.378 ton menjadi 318.214 ton. Berdasarkan data
Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2012 oleh Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian (2012), penyediaan, penggunaan dan ketersediaan untuk konsumsi
buncis di Indonesia pada tahun 2007 hingga 2011 mengalami kekurangan dalam
penyediaan karena angka penggunaan buncis lebih tinggi dibandingkan dengan
produksi buncis yang dihasilkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
pupuk hayati bioboost terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor.
Faktor pertama adalah konsentrasi pemberian bioboost yaitu 0 ml/l ; 20 ml/l ; dan
40 ml/l dan faktor yang kedua adalah frekuensi pemberian bioboost yaitu 1 kali, 2
kali dan 3 kali. Adapun parameter yang diamati adalah sebagai berikut tinggi
tanaman, jumlah daun, panjang akar, volume akar, berat kering tanaman, berat
basah tanaman, jumlah polong per perlakuan, panjang polong per perlakuan, dan
bobot polong total per perlakuan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]