CERITA RAKYAT BANYUBIRU DALAM TRADISI LISAN DESA SUMBERREJO KABUPATEN PASURUAN
Abstract
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan etnografi. Lokasi penelitian terletak di pemandian Banyubiru Desa
Sumberrejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Data dikumpulkan melalui
proses wawancara dengan informan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dokumentasi, dan terjemahan. Teknik analisis data terdiri dari
empat tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, prosedur analisis data, dan
penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu tahap
persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud cerita rakyat Banyubiru dalam
tradisi lisan yang telah disusun kembali berupa cerita tentang seseorang yang
bernama Kebut dan Tombro yang melakukan perjalanan dan berhenti di sebuah
Hutan di daerah Pasuruan kemudian membangun sebuah Desa di wilayah tersebut.
Kesaktian yang dimiliki oleh Tombro dan Kebut mengakibatkan munculnya sumber
air yang disebut Telaga Wilis atau Banyubiru. Kemunculan sumber air tersebut
terdapat pula mitos di dalamnya yaitu kemunculan dua ekor ikan Sengkaring yang
menjadi larangan bagi masyarakat untuk mengambilnya. Pada cerita rakyat
Banyubiru terdapat nilai budaya yang terkandung di dalamnya yaitu, (1) nilai
religiusitas meliputi; keimanan manusia terhadap Tuhan, ketaatan manusia terhadap
Tuhan; (2) nilai sosial meliputi; kerukunan, gotong royong, kepatuhan terhadap adat;
(3) nilai kepribadian meliputi; empati, keberanian hidup, tanggung jawab.
Berdasarkan fungsi cerita rakyat Banyubiru dalam tradisi lisan masyarakat Pasuruan
Jawa Timur, cerita rakyat Banyubiru memiliki fungsi sebagai kebaikan terhadap
sesama, alat kontrol masyarakat, penghormatan terhadap leluhur, media pendidikan.
Penelitian mengenai cerita rakyat Banyubiru dapat dimanfaatkan dalam materi
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X semester II kurikulum 2013 dengan
Kompetensi Dasar 3.7 mengideintifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam
cerita rakyat baik lisan maupun tulis.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, cerita rakyat Banyubiru merupakan
cerita asal usul terbentuknya sumber air Banyubiru dan pedukuhan Jambean Desa
Sumberrejo yang dipercaya masyarakat sebagai tempat sakral. Untuk menjaga
kesakralan tempat tersebut terdapat ritual Nyadran dan Sajen Barikan. Cerita rakyat
Banyubiru memiliki nilai-nilai budaya dan fungsi terhadap masyarakat kolektifnya.
Saran dalam penelitian ini yaitu: (1) bagi mahasiswa dapat dijadikan salah satu bahan
untuk meingkatkan pengetahuan, (2) bagi guru bahasa dan sastra Indonesia dapat
dijadikan alternatif materi pembelajaran cerita rakyat, (3) bagi peneliti selanjutnya,
disarankan untuk mengkaji lebih dalam dengan rekontruksi teori struktur naratif dan
simbol-simbol budaya.