OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT GRANUL EFFERVESCENT KOMBINASI EKSTRAK DAUN Guazuma Ulmifolia Lam. DAN KELOPAK Hibiscus sabdariffa L.
Abstract
Indonesia merupakan negara kaya akan keanekaragaman hayati yang dapat
dimanfaatkan dalam semua segi kehidupan manusia. Salah satu pemanfaatannya
yaitu digunakan sebagai obat tradisional. Obat tradisional merupakan ramuan bahan
yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman Saat ini obat tradisional juga digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit, salah satunya hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah kenaikan
kadar lipid dalam darah yang melebihi batas normalnya. Hiperlipidemia ditandai
dengan meningkatnya konsentrasi kolesterol darah (hiperkolesterolemia),
triasilgliserol (hipertrigliserida) atau kombinasi keduanya. Produk jamu yang
mengandung Daun Jati Belanda atau Kelopak Bunga Rosella sebagai
antihiperlipidemia beberapa telah beredar di pasaran, namun belum ada kombinasi
antara keduanya. Jamu yang mengandung ekstrak Daun Jati Belanda identik
memiliki bau yang menyengat, warna yang kurang menarik dan rasa yang pahit,
sehingga dapat menurunkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi. Agar
meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi jamu ekstrak Daun Jati
Belanda, maka diperlukan pengembangan formulasi salah satunya dalam bentuk
sediaan granul effervescent.
Formula granul effervescent tersebut terdiri dari sumber asam dan basa.
Asam yang digunakan adalah asam tartrat, sedangkan basa yang digunakan adalah
natrium bikarbonat. Dilakukan optimasi jumlah asam dan basa menggunakan
desain faktorial untuk mengetahui formula optimum serta interaksi antar keduanya
terhadap respon. Level rendah asam sitrat yang digunakan adalah 600 mg
sedangkan level tingginya yaitu 1080 mg. Level rendah natrium bikarbonat yang
digunakan adalah 671,67 mg sedangkan level tinggi yang digunakan adalah
1209,01 mg. Respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelembaban dan
waktu larut. Respon kelembaban dan waktu larut dianalisis menggunakan program
Design Expert Trial 10.0.6 untuk memperoleh komposisi optimum sesuai kriteria.
Kriteria kelembaban yang digunakan adalah 1-1,8%. Sedangkan kriteria waktu larut
yang digunakan adalah 60-150 detik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula granul effervescent
telah memenuhi persyaratan kelembaban yaitu ≤5%. Formula yang memiliki
kelembaban paling rendah adalah formula b, sedangkan formula yang memiliki
kelembaban paling tinggi adalah formula a. Perbedaan kelembaban tersebut
dipengaruhi oleh adanya asam tartrat dan natrium bikarbonat.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]