CERITA RAKYAT “PESISIR PASIR PUTIH” DARI JEMBER DALAM PERSPEKTIF GREIMAS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN TEKS NARASI
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud cerita rakyat “Pesisir Pasir
Putih” dari Jember yang telah disusun kembali berupa cerita tentang seorang
pemuda yang hidup serta tinggal di daerah pantai mengalami kehidupan yang
berliku hingga akhirnya ia bertapa dan melahirkan sebuah desa yang di dalamnya
terdapat pantai yang mempesona. Berdasarkan analisis aktan dan fungsinya
menemukan inti cerita Mursada yang menginginkan keluarga. Keinginan Mursada
mendapatkan dukungan maupun tentangan dari berbagai pihak. Fungsi cerita
dalam masyarakat yaitu sebagai alat pelestarian budaya dengan ritual petik
lautnya, alat pendidikan sejarah karena bercerita latarbelakang suatu tempat, alat
pendidikan anak berdasarkan nilai karakter yang ditunjukkan dalam cerita,
sebagai hiburan bagi masyarakat, dan media pendidikan nilai budaya. Cerita
rakyat “Pesisir Pasir Putih” dari Jember dapat digunakan sebagai alternatif materi
pembelajaran teks narasi diantaranya 1) pembelajaran teks tanggapan kritis; 2)
teks laporan hasil observasi; 3) teks legenda setempat; 4) mendongeng; dan 5)
teks fantasi. Pengaplikasian pada rancangan pembelajaran contohnya pada KD
3.15 dan 3.16 kelas VII semester II kurikulum 2013. Langkah pembelajarannya
yaitu 1) siswa menyimak contoh cerita rakyat yang dibacakan (mengamati); 2)
Siswa bertanya jawab tentang isi dan nilai yang terkandung (menanya); 3) guru
membagikan teks cerita rakyat “Pesisir Pasir Putih dari Jember” kepada masing –
masing kelompok; 4) siswa didampingi guru menentukan peristiwa, tokoh, watak,
amanat, sudut pandang, dan latar cerita (menalar); 5) siswa bersama kelompok
menyimpulkan tema pada cerita rakyat (mencoba); 6) siswa bersama kelompok
mengomunikasikan hasil diskusinya (mengomunikasikan).
Kesimpulan penelitian ini pertama wujud cerita berupa cerita lisan yang
mengisahkan latar belakang terbentuknya pantai Watu Ulo, Pasir Putih, dan Batu
Walik. Kedua, didapat struktur utama dari 11 struktur aktan yang menjadi alur
utama. Saran penelitian ini: (1) cerita rakyat Pesisir Pasir Putih hendaknya dijaga
dan dilestarikan dengan tetap terus di tuturkan pada generasi selanjutnya; (2)
dapat menerapkan teori yang sama dengan objek yang berbeda; (3) bagi guru
dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran teks narasi khususnya ciri-ciri
dan struktur teks cerita legenda setempat.