HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG CARING TERHADAP PENCAPAIAN TAHAPAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PERAWAT-PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS DKT JEMBER
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat
tentang caring terhadap pencapaian tahapan hubungan interpersonal perawatpasien.
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap RS DKT Jember. Desain
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Teknik pemilihan sampel yang digunakan
adalah nonprobability sampling yaitu dengan teknik total sampling dengan 57
perawat sebagai responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Chi Square
dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan pencapaian tahapan hubungan
interpersonal perawat-pasien di ruang rawat inap RS DKT Jember lebih dari 50
persen berada pada kategori baik yaitu sejumlah 31 orang (54,4%). Tingkat
pengetahuan perawat tentang caring lebih dari 50 persen pada kategori baik yaitu
sebanyak 31 orang (54,4%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square
didapatkan p value = 0,001 (< α = 0,05). Hal ini menunjukkan Ha diterima yang
berarti terdapat hubungan antara pengetahuan perawat tentang caring dengan
pencapaian tahapan hubungan interpersonal perawat-pasien di ruang rawat inap
RS DKT Jember.
Pengetahuan akan membentuk persepsi dan pola pikir perawat dalam
memandang suatu permasalahan. Pengetahuan merupakan salah satu dasar
seorang perawat mendapatkan kepercayaan dan sikap terhadap sesuatu yang pada
akhirnya akan mempengaruhi perilaku. Peningkatan pengetahuan perawat tentang
caring dapat meningkatkan kesadaran perawat untuk melakukan caring. Perawat
yang mempunyai persepsi baik tentang tugas dan tanggungjawabnya sebagai
pemberi pelayanan akan termotivasi untuk mengaplikasikan praktik keperawatan
yang didasarkan sikap perilaku caring. Sikap caring perawat yang baik akan
meningkatkan interaksi yang dibangun dengan pasien dapat tercapai dengan
optimal.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi caring perawat,
diantaranya beban kerja yang tinggi, motivasi perawat, dan lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang nyaman akan menimbulkan kenyamanan dalam bekerja
pada perawat sehingga memungkinkan perawat untuk menerapkan perilaku
caringnya. Faktor lain yang mempengaruhi caring yaitu peningkatan pengetahuan
dan pelatihan perilaku caring. Caring tidak tumbuh dengan sendirinya di dalam
diri seseorang tetapi timbul berdasarkan nilai-nilai dan pengalaman menjalin
hubungan dengan orang lain. Peningkatan pengetahuan dan pelatihan perilaku
caring yang diberikan kepada perawat dapat meningkatkan kesadaran perawat
untuk melakukan caring sesuai dengan teori yang telah dikembangkan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]