MODEL PEMBELAJARAN REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERING) DISERTAI MEDIA VIDEOKEJADIAN FISIKA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan
di SMA Negeri 1 Pakusari di kabupaten Jember. Sampel penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas terhadap populasi. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan
adalah post-test only control group design. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Metode analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian 1, dan hipotesis penelitian 2 dengan
menggunakan Independent-Sample T-test dengan bantuan SPSS 22. Populasi
penelitian ini adalah XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, dan XI MIPA
5. Subjek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol
dengan jumlah siswa 35 dan XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa
35. Dalam penelitian ini, materi yang digunakan adalah elastisitas zat padat dan hukum
hooke dengan pokok bahasan elastisitas, tegangan tarik, regangan tarik, modulus
young, modulus geser, modulus bulk, hukum hooke dan susunan pegas.
Berdasarkan hasil analisi data melalui uji Independent Sample T-Test pada
keterampilan proses sains dengan Sig. 0,288. Nilai signifikasi lebih besar dari 0,05
menunjukkan varian data homogen. Berdasarkan lajur Equal variances assumed
tampak bahwa nilai sig.(2 tailed) = 0.000, maka nilai Sig. (1 tailed) = 0.000. Sehingga
0.000 ≤ 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan H0 terima dan Ha tolak. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih baik
dari pada kelas kontrol. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai rata-rata keterampilan
proses sains siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dengan ratarata
nilai keterampilan proses sains kelas eksperimen 77% dan nilai rata-rata
keterampilan proses sains kelas kontrol 67%. Sedangkan hasil uji Independent Sample
T-Test pada hasil belajar siswa dengan Sig. 0,135. Nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 menunjukkan varian data homogen. Berdasarkan lajur Equal variances assumed
tampak bahwa nilai sig.(2 tailed) = 0.000, maka nilai Sig. (1 tailed) = 0.000. Sehingga
0.000 ≤ 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan H0 terima dan Ha tolak. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari
pada kelas kontrol. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dengan rata-rata nilai hasil belajar
kelas eksperimen 78,01 dan nilai rata-rata keterampilan proses sains kelas kontrol
67,06.