KOMPOSISI WERENG DAUN HIJAU Nephotettix spp. DAN INSIDEN PENYAKIT TUNGRO PADA POLA TANAM PADI SEREMPAK DAN TIDAK SEREMPAK
Abstract
Komposisi dan kepadatan wereng daun hijau serta insiden penyakit tungro diamati pada lokasi penanaman padi dengan pola tanam padi serempak dan tidak serempak. Pada setiap lokasi dipilih lahan pertanaman dengan varietas padi yang sama yaitu IR 64. lokasi penelitian pada lahan untuk pola tanam serempak ditetapkan di Kecamatan Bangsalsari, dan untuk pola tanam tidak serempak di Kecamatan Sumbersari. Penelitian disusun dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas empat perlakuan (lokasi) dan lima ulangan (petak) pada setiap pola tanam. Komposisi dan kepadatan wereng daun hijau pada tanaman padi umur kurang dari 4 mst diamati per 10 rumpun dan umur lebih dari 4 minggu setelah tanam menggunakan 10 kali ayunan ganda. Insiden penyakit tungro ditentukan dengan menghitung persentase rumpun yang terinfeksi pada setiap petak (100 rumpun).
Hasil pengamatan menujukkan bahwa komposisi spesies wereng daun hijau (Nephotetrix spp.) pada pertanaman padi IR 64 selama fase: pertumbuhan vegetatif sampai awal fase pertumbuhan generatif (1-10 mst) sama pada kedua pola tanam tersebut hanya ditemukan species N. virescens. sedangkan spesies lainnya yang berpotensi sebagai vektor tungro misalnya N nigropictus, N. parvus; dan N. malayanus tidak ditemukan.
Populasi N. virescens pada pola tanam serempak pada tanaman padi umur 1-4 mst berkisar antara 0,0-0,8 ekor/l0 rumpun, sedangkan pada tanaman padi umur 5-10 mst berkisar antara 0,0-1,2 ekor 10 ayunan ganda populasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pola tanam padi tidak serempak. Pada pola tanam tidak serempak populasi N virescens pada tanaman padi umur 1-4 mst berkisar antara 0,6-1.4 ekor/10 rumpun. sedangkan pada tanaman padi umur 5-10 mst mencapai 0,2-4,8 ekor/l0 ayunan ganda. tinggi rendahnya populasi N. virescens tersebut berpenguruh pada insiden penyakit tungro. fluktuasi populasi N. virescens tersebut berpengaruh pada insiden penyakit tungro pada kedua pola tanam padi mencapai 0,0-1,8persen dan 14.4-57,8 persen.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]