“KAMPUNG MBAH NAGA” SEBAGAI TEMPAT PENGOLAHAN LIMBAH BUAH NAGA
Abstract
Desa Kemuning Lor merupakan suatu daerah yang bisa diberdayakan
melalui pemanfaatan limbah buah naga. Tingkat kemiskinan yang cukup besar
mengakibatkan masyarakat di desa Kemuning Lor sulit berkembang. Oleh
karenanya pemberdayaan merupakan salah satu strategi yang dipilih guna
menanggulangi kemiskinan dan penggangguran itu sendiri. Beberapa mata
pencaharian masyarakat Kemuning Lor yaitu pertanian dan perkebunan.
Masyarakat Kemuning Lor menanami perkebunan mereka dengan buah naga.
Buah Naga menjadi andalan untuk perkebunan mereka. Tempat untuk perkebunan
sangat luas sehingga buah naga disana menjadi agrowisata rembangan. Petani
buah naga hanya menjual begitu saja buah tersebut tanpa mendapatkan proses
pengolahan lebih lanjut.
Belum ada penelitian pengelolaan limbah buah naga sehingga kami
berkehendak untuk mengelola limbah buah naga. Limbah buah naga nantinya bisa
diolah menjadi masker maupun campuran pakan ternak. Melalui demostrasi dan
sosialisasi nantinya, masyarakat daerah Kemuning Lor akan mengetahui
pemanfaatan limbah buah naga yang semula dianggap tidak berguna menjadi
suatu produk yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, diciptakanlah kampung
mbah naga sebagai pengolahan limbah buah naga dengan harapan dapat
memberdayakan sumber daya manusia dan meningkatkan taraf ekonomi
masyarakat Desa Kemuning Lor. Teknik Analisis data kami menggunakan teori
Miles dan Huberman, ada tiga tahapan yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian
data dan tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]