MOTIVASI PEDAGANG ASONGAN BERJUALAN DI KAWASAN TERMINAL KECAMATAN PAKUSARI (Studi Deskriptif di Terminal Pakusari, Kabupaten Jember)
Abstract
Semakin kecilnya peluang kerja di sektor formal membuat para pedagang asongan memilih bekerja di sektor informal. Di Terminal Pakusari Jember ada fenomena menarik yaitu keberadaan para pedagang asongan yang menjajakan barang daganganya ke penumpang bus dan angkutan umum lainya. Loyalitas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh pedagang asongan terhadap keluarga, mendorong untuk tetap optimis memenuhi kebutuhan keluarganya.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu menjelaskan, mendeskripsikan tentang motivasi pedagang asongan berjualan di terminal Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Tehnik penentuan informan menggunakan tehnik purposive. Data dikumpulkan dengan metode observasi partisipan pasif, dan wawancara mendalam serta studi dokumentasi, seperti literatur, dokumen yang resmi, foto-foto, dan sebagainya. Tehnik analisis data menggunakan beberapa tahapan yaitu mulai dari pengumpulan data mentah, transkrip data, pembuatan koding, kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi dan penyimpulan akhir. Untuk teknik uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data.
Kesimpulan hasil temuan di lapangan motivasi pedagang asongan berjualan di kawasan terminal Pakusari dapat diangkat menjadi tiga pokok pembicaraan sebagai berikut : pertama, adalah faktor- faktor Intern dan ekstern, hal ini meliputi dorongan-dorongan yang ada pada diri orang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Kedua, adalah faktor pengambilan keputusan motivasi pedagang asongan bekerja di Terminal Pakusari, di dasarkan pada beberapa hal yaitu, semangat kerja yang tinggi, kemiskinan, dan juga status kepemilikan tempat tinggal. Ketiga, adalah Hal-hal yang yang mempengaruhi pendapatan pedagang asongan yang berjualan di terminal Pakusari adalah modal, lokasi, waktu berjualan, semangat pantang menyerah, dan juga lingkungan yang mendukung.