Pengaruh Inflasi dan BI Rate Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI periode 2011-2015)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dan BI Rate
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini merupakanpenelitian
berbasis pengujian hipotesis. Data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data
sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan dari tahun 2011-2015.
Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estateyakni
berjumlah61 perusahaan dan pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
Purposive Samplingdengan 40 perusahaan sampel dalam jangka waktu 5 tahun
dalammengelola dan menganalisis data ini digunakan statistik deskriptif, analisis
Regresi Linear Berganda. Hasil data-data yang diolah dan dianalisis
dapatdijadikan kerangka jawaban bagi hipotesis yang telah ditentukan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik yakni uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi,
analisis Regresi Linear Berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji t dan uji F,
Koefisien Determinasi (R2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan
memperoleh gambaran mengenai pengaruh Inflasi dan BI Rate terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan.
Berdasarkan hasil yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan
bahwasannya Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya, naik turunnya inflasi tidak dianggap penting oleh para investor Investor sepertinya
lebih cenderung untuk menunggu keputusannya dan lebih memilih untuk melihat kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengatasi masalah inflasi. BI Rate
berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Sektor Property dan
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya, dengan naiknya BI
Rate menyebabkan kenaikan pula pada suku bunga bank, termasuk suku bunga
simpanan yang artinya kebijakan BI Rate berhasil menarik investor mengalihkan
dananya pada bentuk tabungan di Bank. Hal ini yang menarik minat investasi
dalam bentuk saham property dan real estate berkurang yang menyebabkan harga
saham turun dan berimbas pada penurunan IHSG Sektor Property dan Real Estate
di BEI.
Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan hasil0,103. Nilai ini
menunjukkan secara bersama-sama variabel inflasi dan BI Ratememberikan
pengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 10,3%. Dengan kata lain bahwa
10,3% indeks harga saham gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh inflasi dan BI
Rate, sedangkan sisanya 89,7% dipengaruhi atau disebabkan oleh faktor-faktor
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.