Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawati, Tri Candra
dc.contributor.advisorHartatik, Wiwik
dc.contributor.authorAditama, Galuh
dc.date.accessioned2017-12-20T08:42:15Z
dc.date.available2017-12-20T08:42:15Z
dc.date.issued2017-12-20
dc.identifier.nim121510501083
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83727
dc.description.abstractKebutuhan gula berbading lurus dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Namun, produksi gula dalam negeri masih belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan gula nasional. Salah satu penyebabnya adalah produktivitas tebu Indonesia masih tergolong rendah, terutama tebu yang dibudidayakan di lahan kering/tegalan. Upaya peningkatan produksi tanaman tebu sangat diperlukan yakni melalui perbaikan teknik budidaya diantaranya dengan memperbaiki kesuburan tanah melalui pemupukan. Untuk menetapkan jenis dan dosis pupuk diperlukan rekomendasi pemupukan yang tepat. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menentukan rekomendasi pemupukan adalah dengan melakukan diagnosis status hara. Salah satu cara untuk melakukan diagnosis status hara tanaman dapat dilakukan melalui analisis tanaman. Interpretasi hasil analisis tanaman untuk mendapatkan nilai status hara dalam tanaman tebu dilakukan menggunakan metode DRIS. Prinsip metode DRIS adalah menilai hara tanaman untuk mendapatkan komposisi hara yang paling berimbang serta diperoleh produksi dan kualitas hasil yang tinggi. Penentuan ini didasarkan pada nisbah hara satu terhadap lainnya dan berhubungan dengan produksi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hara pembatas utama produktivitas sebagai penyebab belum optimalnya produktivitas tanaman tebu sekaligus mengetahui urutan keseimbangan hara N, P, K dan Mg untuk melakukan prioritas perbaikan hara di kebun-kebun tebu berproduktivitas rendah dan sedang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dasar dalam meningkatkan produktivitas tebu sekaligus sebagai dasar pertimbangan anjuran dosis pupuk hara makro Penelitian ini dilaksanakan di PG. Bungamayang, Lampung dan PT. PG. Rajawali II unit Subang, Jawa Barat mulai bulan Juli 2016 hingga Oktober 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui survey pengambilan contoh daun tebu di lapangan berdasarkan prosedur baku, masing-masing sebanyak 25 dan 21 contoh. Kebun-kebun tebu berproduktivitas tinggi (>80 ton/ha) dijadikan dasar untuk menetapkan norm, sedangkan kebun-kebun tebu berproduktivitas sedang (60 – 80 ton/ha) dan rendah (<60 ton/ha) digunakan untuk mengetahui faktor hara yang menjadi pembatas produktivitas. Sebagai uji coba atau verifikasi diperoleh Norm N/P, N/K, K/P, N/Mg, P/Mg dan K/Mg masing-masing 11,37; 1,61; 7,24; 15,19; 1,33; dan 9,81. Hasil penelitian diperoleh rasio hara N/P, N/K, K/P, N/Mg, P/Mg dan K/Mg seimbang pada daun tanaman tebu berdasarkan diagram DRIS berturut-turut 10,57 - 12,17; 1,44 - 1,78; 6,22 - 8,26; 14,99 - 17,39; 1,18 - 1,48 dan 7,62 - 12,00. Hasil diagnosis rasio hara menunjukkan terjadi ketidakseimbangan hara Mg pada kebunkebun di PG. Bungamayang. Sedangkan di PG. Subang menunjukkan terjadi ketidakseimbangan hara N dan Mg. Berdasarkan Indeks DRIS tanaman tebu menunjukkan unsur hara Mg umumnya menempati urutan pertama sebagai faktor pembatas pada kebun tebu berproduktivitas sedang dan rendah di PG. Bungamayang. Sedangkan pada kebun tebu berproduktivitas sedang dan rendah di PG. Subang, unsur hara N dan Mg bergantian menempati urutan pertama sebagai faktor pembatas produktivitas serta diduga terdapat hara lain diluar N, P, K dan Mg yang memiliki nilai tidak seimbang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHARAen_US
dc.subjectDAUN TANAMAN TEBUen_US
dc.subjectLAHAN KERINGen_US
dc.subjectMETODE DRISen_US
dc.titleDIAGNOSIS KESEIMBANGAN HARA PADA DAUN TANAMAN TEBU LAHAN KERING MENGGUNAKAN METODE DRIS (STUDI KASUS: PG. BUNGAMAYANG, LAMPUNG DAN PT. PG. RAJAWALI II UNIT SUBANG, JAWA BARAT)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record