PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THREE STAGE FLASBOWL DECISION PADA SISWA KELAS IX B MTS SATU ATAP BALUNG JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstract
Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Three Stage Flasbowl Decision pada Siswa
Kelas IX B MTs Satu Atap Balung Jember tahun pelajaran 2011/2012; Mariana Afnany,
060210102303; 2011/2012: 147 halaman; Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan
Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Pembelajaran fisika saat ini masih sering mengalami kendala. Hal ini dibuktikan
berdasarkan observasi hasil belajar mata pelajaran fisika kelas IX B MTs Satu Atap Balung
Jember masih belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil observasi rata-rata
ketuntasan hasil belajar fisika kelas IX B mata pelajaran fisika tahun ajaran 2011/2012
hanya mencapai 54%. Rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu: guru fisika di kelas IX-B hanya melakukan pembelajaran
konvensional saja atau bersifat teacher center sehingga pada praktiknya ada siswa yang
pasif dan aktif. Siswa yang aktif dalam keseharian di kelas adalah siswa yang pandai
sedangkan siswa yang pasif seharusnya mendapat perhatian yang lebih dari guru maka
siswa di kelas IX-B memiliki pemahaman yang sama tentang konsep fisika yang diajarkan
guru dikelas serta buku yang dimiliki oleh siswa masih terbatas. Factor yang menjadi
sorotan adalah guru tidak berani untuk mengajak siswa belajar secara diskusi. Hal ini
dilakukan karena guru beranggapan bahwa siswa belum mempunyai kemampuan untuk
berdiskusi. Untuk itu, diperlukan perbaikan pola pembelajaran dari guru maupun siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan
menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Three Stage Flasbowl Decision untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa Kelas IX B MTs
Satu Atap Balung Jember. Strategi Three Stage Flasbowl Decision yaitu strategi yang
dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran,
khususnya pencapaian tujuan yaitu meliputi aspek kemampuan mengemukakan pendapat,
kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya
(kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain. Data hasil observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa sesudah
dilaksanakan tindakan pada prasiklus telah mengalami peningkatan yaitu sebanyak 3 orang
yang aktif selama proses belajar – mengajar di kelas. Sedangkan pada pelaksanaan siklus
sebanyak 6-8 orang yang aktif selama proses belajar – mengajar di kelas. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar siswa pada prasiklus dan siklus secara
keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum
adanya tindakan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya tindakan adalah
sebesar 57,14%, pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 sebesar 71,43 %. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada prasiklus dan
siklus secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
strategi Three Stage Flasbowl Decision pada siswa Kelas IX B MTs Satu Atap Balung
Jember mengalami peningkatan dengan adanya peningkatan aktivitas belajar fisika siswa
dari 3 orang yang aktif menjadi 6-8 orang yang aktif. (2) Ketuntasan hasil belajar fisika
siswa dengan menggunakan strategi Three Stage Flasbowl Decision pada siswa Kelas IX
B MTs Satu Atap Balung Jember mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 71,43
% dalam kategori tuntas.