ANALISIS KEBERLANJUTAN GOOD AGRICULTURE PRACTICE (GAP) USAHATANI BUAH NAGA DI DESA JAMBEWANGI KECAMATAN SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja yaitu di Desa
Jambewangi yang merupakan satu-satunya daerah sentra buah naga yang telah
menerapkan GAP buah naga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh dilakukan
dengan metode total sampling, dengan jumlah responden 35 orang petani yang
tergabung dalam kelompok tani Pucang Sari. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode wawancara dan studi dokumen. Metode analisis yang
digunakan untuk menguji permasalahan pertama mengenai tingkat kesesuaian
penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) buah naga dihitung menggunakan
skoring skala likert. Permasalahan kedua mengenai kondisi aspek ekonomi, sosial,
kelembagaan, dan lingkungan pada penerapan GAP (Good Agriculture Practice)
buah naga dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Permasalahan
ketiga mengenai keberlanjutan Good Agriculture Practice (GAP) usahatani buah
naga di Desa Jambewangi dianalisis menggunakan metode analisis Rapid
Appraisal for Dragon Fruit (RAP-DRAGON). Metode Rap-Dragon digunakan
untuk menentukan status keberlanjutan masing-masing dimensi. Metode ini
didasarkan pada teknik ordinasi dengan Multi Dimensional Scaling (MDS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan Standar Operasional
Prosedur (SOP) buah naga di Desa Jambewangi secara keseluruhan berada pada
kategori sedang. Kondisi aspek ekonomi, aspek sosial, aspek kelembagaan, dan
aspek lingkungan masing-masing atribut pada penerapan GAP (Good Agriculture
Practice) buah naga sebagian besar dalam kondisi baik. Keberlanjutan GAP
(Good Agriculture Practice) usahatani buah naga mempunyai nilai indeks
keberlanjutan lebih dari 50% (kategori berlanjut). Dimensi yang berada pada
kategori cukup keberlanjutan yaitu dimensi ekonomi (70,30) dan dimensi
lingkungan (65,25). Dua dimensi pada kategori sangat berkelanjutan yaitu dimensi
sosial (84,42) dan dimensi kelembagaan (75,60).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]