Efikasi Agen Pengendali Hayati NEP (Heterorhabditis sp.) dan Bakteri Merah (Serratia sp.) terhadap Populasi Hama Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens) dan Hama Penggerek Batang Kuning (Scirpophaga incertulas) pada Tanaman Padi di Desa Pancakarya, Kab. Jember
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hasil uji paired sample t-test
antara populasi wereng cokelat pada saat sebelum perlakuan (H-1) dan setelah
diberi perlakuan (H+3) diperoleh hasil berbeda namun tidak signifikan (pvalue=
0,053). Begitu pula pada hasil analisis one way anova antara perlakuan
terhadap rata-rata populasi N. lugens pada H-1 (F= 1,840; p-value= 0,135) dan H+3
(F= 2,271; p-value= 0,073) yang menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Pada hasil
uji paired sample t-test antara populasi H-1 dan H+3 S. incertulas diperoleh hasil
yang berbeda nyata tetapi tidak signifikan, (p-value=0,637) pada taraf kepercayaan
5%. Hasil uji one way anova antara perlakuan terhadap rata-rata populasi S.
incertulas pada H-1 (F= 0,381; p-value= 0,858) dan H+3 (F= 0,775; p-value=
0,575) menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh tidak berbeda nyata. Berdasarkan
hasil uji one way anova menunjukkan bahwa antara perlakuan antar beberapa agen
hayati terhadap pertumbuhan tinggi tanaman padi menunjukkan hasil tidak berbeda
nyata (F=0,092; p-value 0,993) pada taraf kepercayaan 5%, sedangkan untuk hasil
antar waktu aplikasi perminggu terhadap tinggi tanaman menunjukkan hasil yang
berbeda nyata (F=157,682; p-value=0,000). Hasil uji one way anova antar
perlakuan beberapa agen hayati terhadap produksi pada berat basah tanaman padi
didapat hasil yang berbeda nyata (F= 203,442; p-value= 0,000), begitu pula pada
hasil uji one way anova antar agen hayati terhadap berat kering tanaman padi
diperoleh hasil yang berbeda nyata (F= 224,669; p-value= 0,000).
Perlakuan beberapa agen hayati pada sebelum dan sesudah perlakuan
terhadap rata-rata populasi N. lugens dan S. incertulas pada tanaman padi
menunjukkan hasil yang berbeda namun tidak signifikan. Perlakuan beberapa agen
hayati terhadap tinggi rata-rata tanaman padi menunjukkan hasil yang tidak berbeda
secara nyata, sedangkan aplikasi perminggu menunjukkan hasil yang berbeda
terhadap pengukuran tinggi tanaman. Perlakuan beberapa agen hayati terhadap
produksi yang meliputi berat basah dan berat kering padi menunjukkan hasil yang
berbeda nyata.