MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI DI TK DHARMA WANITA KECAMATAN TEGAL GEDE KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Abstract
Berdasarkan temuan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah (1) bagimanakah proses metode simulasi yang dapat meningkatkan
keterampilan berbicara pada anak kelompok B di TK Dharma Wanita Tegal Gede
Sumbersari Jember? (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar anak kelompok
B dalam keterampilan berbicara melalui metode simulasi di TK Dharma Wanita
Tegal Gede Sumbersari Jember?. Tujuan penelitian ini adalah (1)
mendeskripsikan penerapan metode simulasi untuk meningkatkan keterampilan
berbicara anak kelompok B di TK Dharma Wanita Tegal Gede Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember (2) meningkatkan hasil belajar anak kelompok B
dalam keterampilan berbicara melalui metode simulasi di TK Dharma Wanita
Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita Tegal
Gede Sumbersari Jember tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah
PTK dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,
dokumentasi, dan unjuk kerja.
Proses penerapan metode simulasi dalam penelitian ini dilakukan 2 siklus.
Siklus I guru meminta anak untuk memainkan simulasi dengan gambar jenis-jenis
tumbuhan yang disediakan oleh guru, kemudian anak memerankan dirinya seolaholah
tumbuhan dengan menyebutkan ciri-ciri dan manfaatnya. Pada saat kegiatan
simulasi berlangsung masih terdapat anak yang kurang berani dan bicaranya
masih ragu-ragu, untuk mengatasi kekurangan pada siklus I guru melakukan
perbaikan pada siklus II dengan cara memberikan contoh bagaimana caranya
memainkan simulasi jenis tumbuhan dengan berperan seolah-olah sebagai pohon
kelapa. Guru mengajak anak menggerakkan anggota tubuhnya untuk
memperdalam perannya saat bersimulasi, contohnya anak menggerakkan tangan
pada saat mensimulasikan daun. Proses simulasi siklus II menggunakan topi
bergambar jenis tumbuhan. Pada siklus II didapatkan hasil yaitu anak mulai berani
tampil dengan percaya diri dan memperhatikan aspek-aspek berbicara diantaranya
pilihan kata, gerak-gerik/mimik, kelancaran, dan keberanian.
Peningkatan keterampilan berbicara anak setelah diterapkan metode
simulasi diketahui nilai rata-rata belajar anak pada prasiklus 62,35 menjadi 68,37
pada siklus I dan 84,18 pada siklus II. Berdasrkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode simulasi dapat meningkatkan keterampilan
berbicara anak kelompok B Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Tegal Gede
Sumbersari Jember.