. KETAHANAN Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) DI JAWA TIMUR TERHADAP Bacillus tahuringiensts var. Aizawai dan var. Kurstaki
Abstract
. Pengendalian hama PluteIla xylosiella di pertanaman kubis masih menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida mikroba Baccillux thuringiensix Berliner merupakan salah satu alternatif. B. thuringiensix digunakan untuk mengendalikan P. xylostella karena mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: memiliki daya selektivitas yang tinggi, tidak mengakibatkan fitotoksik, bisa dicampur dengan insektisida dan pestisida lain, tidak membahayakan organisme bukan sasaran, dan tidak mencemari lingkungan.
Kasus resistensi hama terhadap B. thuringiensis pertama kali muncul pada hama Plodia interpunctella. Resistensi juga terjadi pada hama P. aylactelIa. Di luar negeri kasus resistensi P. xylostella terhadap B. thuringiensis sudah banyak dilaporkan Di Indonesia resistensi P. xylostella terhadap H. thuringiensis terjadi di daerah Lembang. Panggalengan dan Garut.
Untuk mengerahui tingkal ketahanan xylustella asal Probolinggo, Malang, Jember dan Bondowoso perlu dilakukan pengujian terhadap insektisida B. thuringiensis. yaitu: BI var aizawat (Bite WP), Br var. azawai strain GC-9I (Thurex WP), Br var. kterstaki (Thuricide HP). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi sejauh mana ketahanan P. .xylastella terhadap B. thuringiensis.
Pengujian ketahanan P. xylostella terhadap B. thuringiensis dilakukan untuk mengetahui nilai LC, tiap insektisida yang diuji. P. xylostella yang diuji adalah larva lnstar 3. Larva tersebut berasal dari daerah Probolinggo, Malang, Jember, Bondowoso dan diperbanyak di laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jemher. Insektisida mikroba B. thurengiensis yang digunakan adalah BI var COMW(11, Br var. aizowat strain GC-91 dan BI var.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]