PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPASIAL
Abstract
Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang
memungkinkan siswa dan guru melakukan kegiatan pembelajaran (Hobri,
2010:32). Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses
belajar mengajar dapat berupa; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Tes Hasil Belajar. Oleh karena itu,
untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu perangkat pembelajaran
sebagai alat yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas.
Untuk mengembangkan kecerdasan spasial siswa, tentunya diperlukan
strategi pembelajaran yang khusus, salah satunya pengembangan perangkat
pembelajaran. Dalam penelitian ini, dikembangkan perangkat pembelajaran
pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar berbasis Project Based Learning untuk
mengembangkan kecerdasan spasial siswa.
Kecerdasan spasial siswa dapat dimunculkan melalui model
pembelajaran. Salah satu model yang direkomendasikan dalam Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran Project Based Learning. Melalui model pembelajaran
ini siswa dituntut untuk lebih kreatif dalam pemecahan masalah. Siswa dituntut
untuk lebih mandiri dalam pengerjaan suatu proyek. Pada model pembelajaran ini
guru hanya sebagai fasilitator. Siswa memiliki hak penuh atas pengerjaan proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan
pengembangan perangkat pembelajaran materi Bangun Ruang Sisi Datar berbasis
Project Based Learning dalam mengembangkan kecerdasan spasial siswa. 2)
Untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan hasil pengembangan
perangkat pembelajaran materi Bangun Ruang Sisi Datar berbasis Project Based
Learning dalam mengembangkan kecerdasan spasial siswa Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang
menghasilkan RPP, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Hasil Belajar
(THB). Proses pengembangan perangkat pembelajaran ini beracuan pada model
Thiagarajan Sammel and Sammel yang dimodifikasikan diawali dengan tahap
pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan
penyebaran (desseminate). Tahapan pada penelitian ini adalah 1) Tahap
pendefinian ini merupakan tahapan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan
pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. 2) Tahap
perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran sehingga
diperoleh prototype (contoh perangkat pembelajaran) yang selanjutnya disebut
perangkat pembelajaran draft 1. Tahap ini dimulai setelah ditetapkan tujuan
pembelajaran. Tahap perancangan ini terdiri dari 4 tahap, yaitu penyusunan tes,
pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal pembelajaran. 3)
Tahap pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan draft 2, perancangan
perangkat pembelajaran matematika disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah
dibuat pada bab 2. Kemudian perangkat pembelajaran ini divalidasi dan direvisi
sehingga menghasilkan draft 2, dimana perangkat pembelajaran telah siap untuk
diujicobakan. Setelah diujicobakan. 4) Tahap penyebaran merupakan tahap
penggunaan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada skala yang
lebih luas. Penyebaran perangkat final yakni perangkat pembelajaran pada bangun
ruang sisi datar berbasis Project Based Learning untuk mengembangkan
kecerdasan spasial.
Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan menghasilkan produk
perangkat pembelajaran pada bangun ruang sisi datar berbasis Project Based
Learning untuk mengembangkan kecerdasan spasial yang terdiri atas rencana
pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik, dan tes hasil belajar dan
telah memenuhi tiga kriteria, yaitu valid, praktis dan efektif. Sehingga dengan
adanya perangkat pembelajaran ini, guru akan lebih melibatkan siswa dalam
memecahkan masalah dan mengkonstruksi rumus luas permukaan dan volume balok kubus. Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
mengatasi permasalahan yang sering dihadapi guru maupun siswa. Dari hasil
validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validasi 3,86 untuk RPP; 3,73 untuk Lembar Kerja Peserta Didik; 3,85 untuk lembar penilaian aktivitas siswa;
3,85 untuk lembar penilaian aktivitas guru; 3,89 untuk lembar Tes Hasil Belajar;
3,93 untuk angket respon siswa. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa
perangkat telah memenuhi kriteria valid. Kepraktisan dan keefektifan didapat dari
hasil uji coba lapangan yang dilakukan di MTs Negeri 8 Jember. Kepraktisan
didapat dari hasil observasi aktivitas guru yang menunjukkan kriteria baik. Ini
berarti bahwa perangkat yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kedua yaitu
praktis. Sedangkan keefektifan dinilai dari tiga hal, yaitu hasil nilai THB siswa
yang menunjukkan 92,31% tuntas; hasil observasi aktivitas siswa yang
menunjukkan 95% hasil sangat aktif; dan hasil respon siswa yang menunjukkan
kriteria positif dengan nilai 92,95%. Dari ketiga hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa perangkat telah memenuhi kriteria efektif.
Kendala dalam proses penelitian ini terjadi pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Dimana siswa terbiasa dengan proses pembelajaran konvensional,
pembelajaran terpusat pada guru dan berdiskusi hanya dengan teman sebangku.
Sehingga wajar apabila siswa merasa masih sulit dalam menyesuaikan ketika
diberikan model pembeljaran berbasis proyek yang terdiri dari 4-5siswa, suasana
berdiskusi kelompok menjadi sedikit ramai.
Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran
matematika yang dikembangkan pendekatan saintifik model project based learning untuk mengembangkan kecerdasan spasial ini dapat digunakan untuk
membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi guru pada materi Bangun
Ruang Sisi Datar kelas VIII karena telah memenuhi tiga kriteria, yaitu valid,
praktis dan efektif. Selanjutnya, diperlukan uji coba pada sekolah lain yang
berbeda kondisi untuk mendapatkan perangkat yang lebih berkualitas.