PROFIL KEMITRAAN BISNIS USAHA TERNAK AYAM PEDAGING SISTEM CLOSED HOUSE DI KABUPATEN MALANG
Abstract
Industri perunggasan pada sektor ayam pedaging merupakan industri yang
mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di negara berkembang seperti
Indonesia. Potensi tersebut dilihat dari beberapa keunggulan dari sektor
perunggasan, diantaranya yaitu: 1) masa panen yang singkat, 2) efisiensi lahan,
3) modal kecil, 4) tersedianya industri dari hulu sampai hilir yang merupakan
kesatuan dari sistem agribisnis dan agroindustri peternakan, sehingga banyak
menyerap tenaga kerja.
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha
menengah dan/atau usaha besar yang disertai dengan pembinaan oleh usaha
menengah dan/atau usaha besar dengan memperlihatkan prinsip saling
memerlukan, saling membutuhkan, dan saling menguntungkan.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) merumuskan profil kemitraan bisnis pada
usaha ternak ayam pedaging sistem close house di Kabupaten Malang, dan 2)
melakukan analisis biaya produksi usaha ternak ayam pedaging pola kemitraan.
Analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif.
Teknik pengambilan sampel menggunakan non probablity sampling, yaitu
purposive sampling dengan ketentuan peternak yang sudah melakukan usaha
ternaknya selama minimal 3 tahun. Data penelitian menggunakan data primer yang
bersumber dari peternak secara langsung, dan data sekunder yang didapat dari
rekording dan buku harian usaha ternak. Analisis data analisis diskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) terdapat tiga pola kemitraan usaha
ternak ayam pedaging sistem close house di Kabupaten Malang, yaitu pola
kemitraan bagi hasil, pola kemitraan sub-kontrak, dan pola kemitraan management
fee; serta b) analisis biaya produksi pada ketiga pola kemitraan diamati selama satu
tahun atau enam periode. Hasil analisis biaya produksi pola kemitraan bagi hasil
ialah periode 1 sebesar Rp 16.180/kg, periode 2 sebesar Rp 15.294/kg, periode 3
sebesar Rp 14.064/kg, periode 4 sebesar Rp 8.090/kg, periode 5 sebesar Rp
14.840/kg, dan periode 6 sebesar Rp 15.510/kg. Hasil analisis biaya produksi pola
kemitraan sub-kontrak ialah periode 1 sebesar Rp 15.281/kg, periode 2 sebesar Rp
15.263/kg, periode 3 sebesar Rp 17.331/kg, periode 4 sebesar Rp 18.455/kg,
periode 5 sebesar Rp 14.159/kg, dan periode 6 sebesar Rp 13.621/kg. Hasil analisis
biaya produksi pola kemitraan management fee ialah periode 1 sebesar Rp
14.558/kg, periode 2 sebesar Rp 17.311/kg, periode 3 sebesar 17.927/kg, periode 4
sebesar Rp 15.924/kg, periode 5 sebesar 15.214/kg, dan periode 6 sebesar
16.905/kg.
Collections
- LSP-The Research [166]