Show simple item record

dc.contributor.authorAmam, Amam
dc.contributor.authorRidjal, Julian Adam
dc.date.accessioned2017-08-16T02:25:29Z
dc.date.available2017-08-16T02:25:29Z
dc.date.issued2017-08-16
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81266
dc.description.abstractIndustri perunggasan pada sektor ayam pedaging merupakan industri yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di negara berkembang seperti Indonesia. Masalah yang terkadang dijumpai adalah hubungan kemitraan yang tidak saling menguntungkan, hal tersebut terjadi karena perusahaan mempunyai posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan peternak dalam hal akses terhadap permodalan, teknologi, pasar, dan manajemen sehingga peternak seolah-olah dijadikan pekerja oleh perusahaan inti (Rohmad, 2013). Persoalan lainnya bagi peternak plasma adalah pengalaman selama mengikuti kemitraan tidak selalu mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Peternak tidak memiliki kekuatan tawar dalam hal penetapan harga kontrak, dalam penyediaan DOC, sering bermasalah dengan kualitas DOC yang kurang baik, namun peternak hanya bisa menerima, meskipun begitu perkembangan hubungan kemitraan terus meningkat. Berdasarkan rumusan masalah yang terjadi di lapangan, maka penelitian ini bertujuan untuk: a) merumuskan struktur biaya dan biaya produksi yang dipergunakan untuk memproduksi daging ayam, dan b) menganalisis nilai profitabilitas berdasarkan: GPM (Gross Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return of Assets), dan ROE (Return of Equity). Teknik pengambilan sampel menggunakan non probablity sampling, yaitu purposive sampling dengan ketentuan peternak yang sudah melakukan usaha ternaknya selama minimal 3 tahun. Sampel terdiri dari peternak ayam pedaging pola kemitraan bagi hasil, sub-kontrak, dan management fee. Data penelitian menggunakan data primer yang bersumber dari peternak secara langsung, dan data sekunder yang didapat dari rekording dan buku harian usaha ternak. Analisis data menggunakan: 1) analisis diskriptif, dan 2) analisis profitabilitas berdasarkan GPM, NPM, ROA, dan ROE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) biaya produksi yang dikeluarkan peternak untuk memproduksi satu kilogram daging pada pola kemitraan bagi hasil sebesar Rp 13.996, kemitraan sub-kontrak sebesar Rp 15.818, dan kemitraan management fee sebesar 16.306; b) nilai GPM pada pola kemitraan bagi hasil sebesar 7%, sub-kontrak sebesar 3%, dan management fee sebesar 11%; nilai NPM pada pola kemitraan bagi hasil sebesar 7,01%, sub-kontrak sebesar 3,20%, dan management fee sebesar 10,74%; nilai ROA pada pola kemitraan bagi hasil sebesar 6,59%, sub-kontrak sebesar 5,93%, dan management fee sebesar 19,42%; nilai ROE pada pola kemitraan bagi hasil sebesar 14,15%, sub-kontrak sebesar -5,63%, dan management fee sebesar 18,47%en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectayam pedagingen_US
dc.subjectpola kemitraanen_US
dc.subjectprofitabilitasen_US
dc.titleKomparasi Nilai Profitabilitas Usaha Ternak Ayam Pedaging Pada Tiga Model Pola Kemitraan Sistem Close House Di Kabupaten Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record