• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    IMPLIKASI BILINGUALISME PENGAJARAN BAHASA DAERAH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENJALIN INTERAKSI ANTARETNIK

    Thumbnail
    View/Open
    F. IB_Prosiding_Budi S_Implikasi Bilingualisme.pdf (240.0Kb)
    Date
    2017-07-21
    Author
    Suyanto, Budi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini mengkaji hubungan antara blilingualisme siswa (khususnya siswa pembelajar bahasa kedua) yang diperoleh di sekolah dengan kemampuan berkomunikasi secara lintas budaya atau kemampuan menjalin interaksi sosial antaretnik. Diasumsikan bahwa pengajaran bahasa daerah di sekolah memberikan kemampuan bilingualisme dalam diri siswa. Kebilingualan seorang siswa berpengaruh kuat terhadap sikap multikulturalisme atau munculnya perasaan tenggang rasa, solidaritas dan integritas yang menjadi faktor terbentuknya tatanan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat plural. Subjek yang diteliti adalah para siswa SMP yang berlatarbelakang masyarakat plural di Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi. Fakta menunjukkan bahwa masyarakat di tiga kabupaten tersebut berlatarbelakang masyarakat plural, namun kebijakan pengajaran bahasa daerah yang ditetapkan berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan paradigma analitik-kuantitatif. Metode analisis data atau pemahaman data dilakukan melalui dua cara, yaitu (a) mengkuantifikasi data dan menggeneralisasi, dan (b) mengkualifikasi data dan menghubungkan data tersebut dengan konteks sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran bahasa daerah di 6 SMP negeri dari 3 kabupaten tersebut menghasilkan capaian pembelajaran yang berbeda pada kemampuan bilingualisme siswa; (2) ada hubungan antara bilingualisme dengan kemampuan/kesanggupan siswa berinteraksi dengan etnik lain; (3) ada hubungan antara perilaku berbahasa siswa dengan sikap toleransi, solidaritas, dan integritas dengan lain etnik; (4) penetapan pada salah satu bahasa daerah etnik mayoritas sebagai mata pelajaran di sekolah berkonsekuensi pada siswa yang termasuk dalam etnik mayoritas hanya memperoleh kompetensi di dalam bahasanya sendiri, dan kurang memiliki kemampuan bilingualisme bahasa daerah etnik lain. Siswa dari etnik minoritas tidak memperoleh kompetensi bahasanya tetapi memperoleh kompetensi bahasa etnik mayoritas. Siswa etnik minoritas diuntungkan karena dengan kompetensi yang diperolehnya memiliki kemampuan berinteraksi dalam pergaulan masyarakat etnik mayoritas. Efek negatifnya, karakter, kepribadian keetnikan siswa tidak terbentuk dalam dirinya, lambat laun identitas keetnikannya terkikis oleh dominasi etnik mayoritas.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80460
    Collections
    • LSP-Conference Proceeding [1877]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository