Perang Donbass (Ukraina Timur) pada Tahun 2014
Abstract
Donbass merupakan wilayah industri terbesar di Ukraina yang terletak di
bagian timur Ukraina dan berbatasan langsung dengan Rusia. Donbass terdiri dari
3 provinsi yaitu Donetsk, Luhansk dan Kharkiv. Segala macam industri dan
pertambangan terdapat di wilayah Donbass diantaranya yaitu industri makanan,
industri pakaian, industri kimia, pertambangan batu bara, metalurgi dan
sebagainya. Kondisi Donbass menjadi sangat tidak kondusif semenjak
dilancarkannya operasi anti teror oleh pemerintah Ukraina sebagai respon atas
ultimatum yang tidak dihiraukan oleh separatis. Sebelumnyaseparatis menduduki
bangunan penting dan memproklamasikanberdirinya negara republik rakyat
Donetsk dan republik rakyat Luhansk secara sepihak.Situasi menjadi lebih parah
ketika separatis mendapat bantuan dari pasukan tak dikenal untuk melawan
pasukan pemerintah Ukraina.Penulisan skripsi ini memiliki tujuan untuk
mengetahui faktor – faktor penyebab terjadinya perang Donbass (Ukraina Timur)
pada tahun 2014.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka pada buku dan
berbagai macam literatur baik cetak maupun media elektronik.Data tersebut
kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perang Donbass (Ukraina
Timur) tahun 2014 disebabkan oleh adanya dualisme etnis di dalam internal
Ukraina yang membelah Ukraina menjadi dua bagian yaitu barat dan timur. Hal
tersebut jelas sudah menjadi potensi tersendiri yang akan mengakibatkan
terjadinya konflik di masa yang akan datang apalagi mengancam kepentingan
masing – masing. Kesepakatan Ukraina dengan UE-IMF dalam hal bantuan
ekonomi dan perjanjian perdagangan bebas malah semakin memparah krisis
ekonomi yang sedang dihadapi Ukraina. Perpecahan elit politik Ukraina karena
ix
perbedaan orientasi politik semakin membuat Ukraina terpecah belah karena
masing – masing elit berusaha untuk mewujudkan kepentingannya. Selain itu,
kebijakan yang tidak bisa mengakomodasi seluruh rakyat Ukraina ikut
memperparah keadaan. Pengaruh dari pihak eksternal yaitu Rusia dan Uni
Eropamembuat orientasi rakyat serta elit politik Ukraina menjadi semakin
terpecah. Hal tersebut terbukti mempercepat terjadinya konflik antara pemerintah
Ukraina dan rakyat Donbass.Selain itu, efek domino yang timbul setelah lepasnya
Krimea dari Ukraina semakin memberikan dorongan bagi rakyat Donbass untuk
ikut melepaskan diri dari Ukraina.Terakhir munculnya trigger factoryaitu ketika
pasukan anti teror yang ditugaskan untuk meredam aksi demonstrasi dan
mengambil alih gedung – gedung yang dikuasai oleh separatis berhadapan dengan
pasukan tak dikenal sehingga membuat aksi tembak menembak tidak bisa
terhindarkan.