Pengaruh Isolat Fusarium sp. dan Rhizopus sp. Pada Berbagai Teknik Inokulasi Terhadap Pembentukan Kemedangan Pada Tanaman Gaharu (Gyrinops versteegii)
Abstract
Tanaman gaharu memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan hampir semua bagian tanaman dapat dijadikan sebagai bahan baku produk. Gaharu dapat terbentuk secara alami dan buatan yang disebabkan karena adanya infeksi oleh penyakit atau gangguan secara fisik maupun kimia pada jaringan tanaman. Pembentukan gaharu selain faktor lingkungan juga dapat dipengaruhi oleh faktor jenis isolat dan teknik inokulasi. Jenis isolat yang sering digunakan adalah Fusarium sp. dan Rhizopus sp. baik dalam bentuk tunggal maupun campuran. Sementara itu, teknik inokulasi dengan teknik suntik merupakan cara yang sering digunakan untuk inokulasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh antara jenis isolat Fusarium sp. dan Rhizopus sp. dengan teknik inokulasi jamur pembentuk kemedangan tanaman penghasil gubal gaharu. Penelitian dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu isolasi dan perbanyakan inokulum Fusarium dan Rhizopus di Laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember dan Inokulasi buatan di kebun gaharu yang berlokasi di Taman Botani Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Jawa Timur pada bulan November 2015 sampai bulan Mei 2016.
Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama (A) adalah jenis inokulan pembentuk kemedangan gaharu yang terdiri dari tiga taraf, A1 = Fusarium sp. dalam media cair, A2 = Rhizipus sp. dalam media cair, A3 = Kombinasi Fusarium sp. dan Rhizopus sp. dalam media cair. Faktor kedua (B) adalah teknik inokulasi yang terdiri dari tiga taraf, B1 = Suntik (injeksi), B2 = Infus, B3 = Tusuk bambu sehingga diperoleh 9 kombinasi percobaan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 perlakuan. Variabel penelitian yang digunakan adalah warna jaringan terinfeksi (dalam skoring), luas jaringan terinfeksi (cm2), tingkat
aroma kemedangan (dalam skoring) dan analisis kadar atsiri. Data hasil pengamatan diolah menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terjadi significant dilanjutkan dengan Uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur Fusarium sp. dengan teknik suntik dapat membentuk kemedangan gaharu yang paling tinggi berdasarkan variabel warna jaringan terinfeksi, luas jaringan terinfeksi dan tingkat aroma kemedangan gaharu.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]