Optimasi Propilen Glikol Dan Etanol Sebagai Peningkat Penetrasi Ibuprofen Dalam Sediaan Gel Dengan Metode Simplex Lattice Design
Abstract
Ibuprofen adalah obat turunan asam propionat dengan aktivitas anti
inflamasi, analgesik, dan antipiretik. Secara umum AINS memiliki mekanisme
aksi dengan menghambat sintesis asam arakidonat menjadi prostaglandin melalui
enzim ciklooksigenase (COX) (Morse et al., 2006). Apabila diminum secara oral,
NSAID memiliki beberapa efek samping yang yaitu gangguan saluran
gastrointestinal diantaranya ulserasi dan hemoragi, toksisitas renal, inhibisi
pembentukan platelet sehingga dapat menimbulkan kelainan koagulasi (Moreno et
al., 2009), tetapi ibuprofen memiliki efek samping lebih kecil dibandingkan
dengan obat antiinflamasi non steroid lainnya (BNF, 2009). Maka dari itu,
pengembangan bentuk sediaan topikal perlu dilakukan untuk menghindari efek
samping yang mungkin terjadi dengan penggunaan obat peroral.
Salah satu sediaan topikal yang paling banyak digunakan adalah gel. Gel
didefinisikan sebagai sistem semi padat dimana pergerakan media pendispersi
dibatasi oleh sebuah ikatan kuat dari partikel atau makromolekul terlarut pada fase
terdispersi (Rathod dan Mehta, 2015). Secara umum sediaan semi padat memiliki
keuntungan yaitu first-pass metabolism dapat dihindari dan dosis pemberiannya
tidak terlalu sering (Hamman et al., 2011).
Ibuprofen merupakan obat yang tergolong dalam BCS II (Biopharaceutics
Classification Class II) dimana obat tersebut kelarutannya rendah tetapi memiliki
permeabilitas membran yang baik (Alvarez et al., 2011). Dispersi padat dapat
digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan kelarutan bahan yang memiliki
kelarutan rendah seperti ibuprofen. Beberapa polimer seperti polivinilpirolidon
(PVP), HPMC, etilselulosa, dan propiletilen glikol (PEG) adalah polimer yang
paling sering digunakan untuk sistem ini (Dabbagh dan Taghipour, 2007).
Menurut penelitian milik Dabbagh dan Taghipour pada tahun 2007, perbandingan
ix
ibuprofen : PEG 6000 yang menunjukkan hasil karakter fisika kimia dan kelarutan
terbaik adalah 1:1,5.
Selain faktor kelarutan yang mempengaruhi laju penetrasi sebuah obat,
kemampuan obat untuk menembus kulit (stratum corneum) juga sangat
mempengaruhi. Stratum corneum adalah lapisan kulit paling luar yang berfungsi
sebagai barrier utama terhadap semua zat yang kontak langsung dengan kulit.
Propilen glikol dan etanol tergolong dalam alkohol yang dapat berfungsi sebagai
pembawa, pelarut, dan bahkan peningkat penetrasi bahan obat ke dalam kulit
(stratum corneum) pada sediaan transdermal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kombinasi propilen glikol dan etanol terhadap laju penetrasi
ibuprofen dalam sediaan gel dispersi padat ibuprofen : PEG 6000 dengan basis gel
karbopol secara in vitro dan mengoptimasi komposisi propilen glikol dan etanol
agar didapatkan formula optimum dengan nilai fluks maksimum menggunakan
metode simplex lattice design. Berdasarkan hasil orientasi dan studi pustaka yang
telah dilakukan, maka dibuat formula berdasarkan metode simplex lattice design
yaitu F1: propilen glikol 30% dan etanol 0%; F2: propilen glikol 15% dan etanol
15%; dan F3: propilen glikol 0% dan etanol 30%.
Pengujian terhadap gel meliputi evaluasi sediaan yaitu pegujian organoleptis,
pengujian pH, pengujian daya sebar, pengujian viskositas, pengujian kadar bahan
aktif dalam sediaan, pengujian laju penetrasi, dan penentuan formula optimum
dengan design expert trial versi 10. Berdasarkan evaluasi sediaan yang telah
dilakukan seluruh formula telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan
setelah dilakukan analisis data dengan SPSS 17.0 dinyatakan bahwa adanya
perbedaan pada tiap formula. Hasil pengujian laju penetrasi dengan menggunakan
alat uji disolusi tipe dayung yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penetrasi
gel F2 > F1 > F3 dengan nilai fluks masing masing 1,945 μg/cm2.menit; 1,508
μg/cm2.menit; dan 1,165 μg/cm2.menit. Komposisi optimum campuran propilen
glikol dan etanol yang dapat meningkatkan laju penetrasi ibuprofen paling baik
menurut metode simplex lattice design dari software design expert trial versi
10.0.0 adalah 18,000% propilen glikol dan 12,000% etanol dengan fluks 2,043
μg/cm2 dan desirability 1.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]