ALIH TEKNOLOGI PRODUKSI PANGAN DARURAT BERBAHAN PISANG UBI BAGI POSDAYA DESA MAYANGAN KECAMATAN GUMUKMAS JEMBER
Date
2017-03-27Author
Nurhayati, Nurhayati
Ruriani, Eka
Maryanto, Maryanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember termasuk dalam peta kawasan rawan bencana alam. Jenis bencana alam yang
mengancam diantaranya banjir genangan dan angin puting beliung. Kondisi ini menuntut masyarakat memiliki
kemandirian sikap tanggap bencana. Oleh karena itu melalui kegiatan ipteks bagi masyarakat (I
M) membekali masyarakat
Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas terutama Posdaya Taman Gizi dan Sumbertani mengenai produksi pangan darurat
sebagai upaya tanggap bencana. Terdapat dua model yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pelatihan soft skill melalui
penyuluhan tentang pangan gizi dan pangan darurat bagi korban bencana banjir dan pelatihan skill melalui praktek
langsung produksi pangan darurat berbasis komoditas lokal pisang dan ubi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa
respomden masyarakat yang mengikuti kegiatan adalah ibu rumah tangga (92%) yang berpendidikan minimal SD dengan
distribusi usia yaitu ≥ 39 tahun (49%), 29-38 tahun (30%), 19-28 tahun (17%) dan ≤ 18 tahun (4%). Tingkat konsumsi
masyarakat terhadap makanan berbasis pisang ubi sebesar 55% sebagai kudapan (49%), rutin diinginkan (4%) dan
makanan pokok selingan (2%), sisanya 45% adalah jika tersedia bahan. Tingkat kesukaan masyarakat terhadap makanan
berbasis pisang dan ubi cukup tinggi dengan prosentase 59% menyukai semua, 19% menyukai pisang, 12% menyukai ubi
jalar dan 10% menyukai ubi kayu. Teknologi pengolahan makanan berbasis pisang ubi yaitu digoreng (46%), direbus
(16%), dikukus (15%), dan diolah menjadi pangan olahan lainnya (23%). Penyampaian alih teknologi dan persentase
ketertarikan responden terhadap teknologi pengolahan pisang ubi meliputi teknologi pengolahan untuk produk lidah kucing
ubi jalar/LIKUBI (19%). pastel kasava/PASSA (21%), ladrang kasava/LASSA (24), dan opak ubi jalar/OBI (36%). Alasan
responden menyukai teknologi tersebut karena produk memiliki taste enak (37%), prospek untuk dijual (25%), mudah
(24%) dan murah (14%). Alih teknologi yang dilakukan sangat memberikan manfaat bagi masyarakat dan berharap
kegiatan serupa lebih sering diadakan.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]