ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI POKOK BAHASAN BANGUN DATAR BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 JEMBER
Abstract
Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan materi pelajaran yang penting dan tidak dapat ditinggalkan baik pada jenjang sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. Dalam mempelajari matematika siswa harus mengenal dan memahami objek-objek matematika. Pendidikan matematika juga memiliki peran yang sangat penting karena matematika adalah ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang harus dikuasai oleh siswa, sebab materi Geometri banyak digunakan dalam mempelajari beberapa materi matematika. Berdasarkan teori Van Hiele, siswa akan melalui lima tingkat (level) berpikir dalam memahami geometri, yaitu: tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi), dan tingkat 4 (rigor). Pada penelitian ini dilakukan analisis kemampuan menyelesaikan soal pokok bahasan Geometri berdasarkan level berpikir van Hiele untuk siswa kelas VII SMP. Instrumen penelitian yang digunakan berupa dua paket tes dengan paket tes pertama digunakan untuk mengidentifikasi level berpikir semua siswa kelas VII A berdasarkan level berpikir van Hiele kemudian diberikan soal tes kedua kepada 5 siswa dengan ketentuan 2 siswa dari level 0, 2 siswa dari level 1, dan 1 siswa pada level 0-1. Metode pengumpulan data berupa dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis hasil wawancara, analisis hasil tes pertama, dan analisis hasil tes kedua. Pada hasil penelitian menunjukkan hasil tes pertama tidak ada yang masuk pada level 2 maupun 3 serta memunculkan siswa yang berada ada level antara 0-1
x
dan previsualisasi. Jumlah siswa yang masuk pada level previsualisasi sebanyak 7 siswa, jumlah siswa yang masuk pada level 0 sebanyak 16 siswa, jumlah siswa yang masuk pada level 1 sebanyak 4 siswa, serta jumlah siswa yang masuk pada level antara 0-1 sebanyak 11 siswa. Berdasarkan hasil tes pertama maka pengambilan subjek diubah menjadi 2 siswa level 0, 2 siswa level 1 serta 1 siswa level antara 0-1. Kemudian dari kelima siswa ini diberikan tes kedua serta wawancara untuk melihat kemampuan menyelesaikan soal. Berdasarkan hasil tes kedua dan wawancara yang dilakukan kemampuan menyelesaikan soal siswa level 0 hanya mampu berpikir pada tahap mengidentifikasi benda, siswa level 1 hanya mampu berpikir pada tahap analisi benda sampai tingkat soal yang rumit sedangkan siswa level 0-1 hanya mampu berpikir pada tahap menganalisis benda pada permasalahan yang mudah