Energi Terbarukan dari Biomassa untuk Pertanian Perkebunan di Indonesia
Abstract
Indonesia mengalami defisit Bahan Bakar Minyak dalam jumlah besar. Pada tahun 2004 defisit mencapai 17,8 juta kilo liter. Defisit yang sangat besar ini dipengaruhi melalui impor. Dampak kenaikan harga BBM yang terjadi sejak 1 Oktober 2005 dirasakan pahit oleh masyarakat Indonesia yang tingkat pendapatannya masih rendah. Dengan makin tipisnya cadangan BBM fosil yang ada dalam perut bumi maka akan makin besar pula impor BBM sehingga semakin besar pula beban APBN dalam perekonomian nasional.
Untuk meringankan beban tersebut, pemerintah berupaya keras mencari sumber-sumber BBM alternatif yang dapat diperbaharui yang disebut ‚biofuel‛ sebagai pengganti energi fosil yang tidak dapat diperbaharui. Sumber-sumber energi alternatif tersebut sebenarnya sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia walaupun belum pada taraf komersial. Buku ini merupakan hasil analisa dan telaahan tentang pemanfaatan bahan nabati sebagai bahan bakar alternatif yang banyak dijumpai di wilayah tanah air.
Collections
- LSP-Books [895]