KERJASAMA SISTER CITY: SEBUAH UPAYA UNTUK MENINGKATKAN INDUSTRI PARIWISATA DI BANYUWANGI
Abstract
Upaya mengnyinergikan pariwisata dan budaya dalam pengembangan dan pemasaran
sektor pariwisata telah menjadi praktek yang sering dilakukan. Sebagian besar daerah
tujuan wisata termasuk Banyuwangi berusaha tampil beda dibandingkan daerah tujuan
wisata lain dengan cara mempromosikan budayanya sebagai sarana untuk menciptakan
citra yang berbeda. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kerjasama sister city
dengan daerah/ provinsi lain baik di dalam maupun luar negeri sebagai upaya untuk
menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Namun demikian, pengembangan
model sister city yang melibatkan masyarakat dengan latar belakang yang masih
tradisional memerlukan strategi yang berbeda dengan masyarakat yang sudah modern.
Pembentukan kerjasama sister city yang dilakukan suatu pemerintah daerah yang
memiliki karateristik masyarakat agraris dan sangat teguh memegang budaya hormat
pada pemimpin, maka inisiatifnya tidak bisa diharapkan murni tumbuh dan berkembang
dari pihak masyarakat tetapi dari pemerintah. Artinya model pendekatan top-down yang
sesuai untuk digunakan dalam membangun kerjasama sister city. Sebaliknya bagi
masyarakat yang lebih modern, maka model pendekatan bottom-up lebih cocok
digunakan sebagai landasan untuk membangun kerjasama sister city yang telah
disepakati bersama.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]