Show simple item record

dc.contributor.authorSaputra, H.S.P
dc.contributor.authorHariyadi, E
dc.date.accessioned2017-02-16T02:00:09Z
dc.date.available2017-02-16T02:00:09Z
dc.date.issued2017-02-16
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79276
dc.descriptionFakultas IIlmu Budaya Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jemberen_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan relasi antara alam kasar dan alam alus dalam ritual kejiman. Diskusi juga memaparkan mekanisme dan pola pelaksanaan ritual kejiman dalam rangkaian ritual Seblang di Olehsari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi dengan perspektif emik. Hasil kajian menunjukkan bahwa ritual menjadi wahana bertemunya alam kasar dan alam alus. Peristiwa Trance merupakan wujud menyatunya alam kasar dan alam alus, sekaligus menjadi penanda terjadinya proses liminalitas. Ritual kejiman mengalami tiga tahapan dalam proses liminalitas, yakni separasi, liminal, dan reintegrasi. Mekanisme kejiman memiliki pola sebagai berikut. (1) Roh leluhur datang sewaktu-waktu, sekitar dua minggu sebelum lebaran, (2) malam hari, (3) orang yang kejiman sudah tua dan masih memiliki garis keturunan Seblang, (4) dialog antara roh leluhur dan pawang Seblang atau tetua adat, (5) menentukan nama penari Seblang dan hari pelaksanaan ritual Seblang. Pelaksanaan ritual Seblang yang tidak diawali oleh rangkaian peristiwa kejiman, dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai embrio munculnya kondisi disharmoni sosial.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Fundamental 206en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Fundamental;2016
dc.subjectritualen_US
dc.subjectkejimanen_US
dc.subjectalam alusen_US
dc.subjectalam kasaren_US
dc.subjectUsing.en_US
dc.titleRitual Kejiman: Manunggaling Alam Kasar dan Alam Alus untuk Menuju Harmoni Sosial dalam Persepsi Orang Using, Banyuwangien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record