Percumbuan Antara Danyang Buyut Cili dengan Barong Tuwa dalam Ritual Ider Bumi di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Tulisan ini membahas tentang keunikan masyarakat Desa Kemiren Kecamatan
Glagah Kabupaten Banyuwangi yang mampu menformulasikan antara adat istiadat dengan religi
yang menjadi kepercayaan masyarakatnya yaitu agama Islam. Kemampuan tersebut
menghasilkan banyak kebudayaan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakatnya.
Contohnya, ritual Ider Bumi yang memadukan kesenian barong dengan kepercayaan
masyarakatnya yang irasional dengan percaya pada danyang Buyut Cili atau wong alus yang
dipercaya dapat menjaga keselamatan desanya. Penelitian ini menggabungkan metode historis
dengan pendekatan enkulturasi Dyson yang dipadukan dengan konsep religi ala Koentjaraningrat
dan konsep mitos ala Peursen . Penulis ingin mengurai bagaimana sebenarnya latar belakang
masyarakat Desa Kemiren yang memunculkan ritual Ider Bumi yang dianggap sakral oleh
masyarakat Desa Kemiren dengan menggunakan media Barong Tuwa untuk melakukan
percumbuan dengan danyang Buyut Cili sebagai syarat untuk melakukan ritual Ider Bumi.
Penelitian ini didasarkan atas dua kelompok data, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik
yang digunakan untuk pengumpulan data primer adalah observasi partisipasi dan wawancara,
sedangkan data sekunder dikumpulkan dari berbagai tempat dan meliputi karya-karya
terpublikasi, hasil penelitian yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]