Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA-Biologi (Pokok Bahasan Ekosistem Siswa Kelas VII H SMP Negeri 7 Jember Semester Genap 2015/2016)
Abstract
Perkembangan IPTEK semakin pesat menyebabkan perubahan tuntutan
masyarakat di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar untuk
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara (Depdiknas, 2004:2). Riset dari TIMMS pada tahun 2011
melaporkan bahwa kemampuan IPA negara Indonesia berada pada posisi ke-40 dari
42 negara (IEA, 2012:40). Hal ini menunjukkan kualitas pendidikan Indonesia masih
rendah dan perlu dilakukan upaya peningkatan. Peningkatan dapat dilihat dari
peningkatan hasil belajar siswa di sekolah. Hasil observasi dan wawancara di kelas
VII H SMP Negeri 7 Jember, keterampilan proses siswa masih belum maksimal
dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hasil ulangan harian materi Gejala Alam Abiotik
dan Biotik, siswa kelas VII H memiliki nilai rata-rata kelas terendah yaitu 66,86.
Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry).
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam
pelajaran IPA-Biologi pada pokok bahasan Ekosistem tahun pelajaran 2015/2016.
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Jember dengan
jumlah siswa 44 siswa yang terdiri atas 22 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016
pada bulan April-Mei 2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2
ix
pertemuan tatap muka dan 1 pertemuan tes hasil belajar yang dilaksanakan di akhir
siklus. Keterampilan proses diukur dengan menggunakan lembar observasi setiap
pertemuan. Hasil yang diperoleh dihitung menggunakan rumus perhitungan
keterampilan proses. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar ranah kognitif diukur
menggunakan tes hasil belajar yang dilaksanakan di akhir siklus. Hasil belajar ranah
afektif diukur menggunakan rubruk penilaian afektif. Hasil belajar ranah psikomotor
diukur menggunakan rubrik penilaian psikomotor.
Berdasarkan hasil observasi pra siklus menunjukkan keterampilan proses siswa
kelas VII H SMP Negeri 7 Jember sebesar 33,29% dengan kategori kurang baik.
Hasil pada siklus I menunjukkan keterampilan proses sebesar 46,16% dengan
kategori kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari pra siklus
ke siklus I sebesar 11,87%. Hasil pada siklus II menunjukkan keterampilan proses
sebesar 69,25% dengan kategori cukup baik. Peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebesar 24,09%.
Analisis hasil belajar IPA Biologi siswa ranah kognitif pra siklus, rata-rata
kelas sebesar 66,86 dengan persentase ketuntasan hasil belajar 43,18%. Pada
siklus I, rata-rata nilai kelas sebesar 76,34 dengan persentase ketuntasan hasil
belajar 63,64%. Pada siklus II, rata-rata nilai kelas sebesar 85,22 dengan
persentase ketuntasan hasil belajar 90%. Peningkatan hasil belajar pra siklus ke
siklus I sebesar 20,46%. Peningkatan hasil belajar siklus I ke siklus II sebesar
26,36%.
Analisis hasil belajar IPA Biologi siswa ranah afektif pada siklus I,
persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 50,60%. Pada siklus II, persentase
ketuntasan hasil belajar sebesar 75,48%. Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke
siklus II sebesar 24,88%. Analisis hasil belajar IPA Biologi siswa ranah
psikomotor pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 56,40%.
Pada siklus II, persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 64,77%. Peningkatan
hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 8.37%.