Peran Fasilitator Dalam Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat Untuk Pengurangan Risiko Bencana Melalui Destana Di Desa Tegalrejo
Abstract
Indonesia adalah termasuk negara yang rawan bencana mulai dari bencana
tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.
Hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi bencana salah satunya
adalah kabupaten Lumajang. Hal tersebut dikarenakan wilayah Indonesia berupa
sebuah zona pertemuan lempeng bumi dan dikelilingi oleh gunung berapi yang
mengepung cekungan Samudera Pasifik sehingga sangat rawan terjadi bencana
Menurut Perka BNPB no 12 tahun 2004, dalam menangani sebuah
bencana dibutuhkan adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga usaha dan
masyarakat. Dari tiga pilar tersebut harus saling bekerjasama dalam
penanggulangan bencana karena hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Setiap
tiga pilar ini memiliki perannya masing-masing. Pemerintah memiliki peran salah
satunya membuat atau memberikan pemanduan untuk pengurangan risiko bencana
degan mengadakan atau membuat program seperti program Desa Tangguh
Bencana.
Di Lumajang terdapat tiga bentukan Desa Tangguh Bencana yang
difokuskan untuk bencana tsunami. Ketiga desa yang terpilih adalah Desa
Wotgalih Kecamatan Yosowilangun, Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, dan Desa
Tegalrejo Kecamatan Tempursari. Ketiga desa pesisir selatan Lumajang ini
ditunjuk atas rekomendasi BPBD Kabupaten Lumajang. Desa Tegalrejo dijadikan
salah satu desa rawan bencana tsunami dikarenakan salah satu dusunnya yaitu
Tegalbanteng berdekatan dengan pantai bulu yang hanya berjarak ratusan meter
dari pemukiman masyarakat. meskipun tempat tinggal mereka dekat pantai tetapi
mereka tidak mengetahui mekanisme untuk mengurangi dampak apabila bencana
tsunami itu datang maka desa tangguh bencana ini diharapkan dapat membantu
viii
masyarakat untuk mengerti bencana itu sendiri dan membantu mengetahui
tahap-tahap yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko bencana
tsunami.
Jenis penelitian menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif, dengan
mendiskripsikan data yang diperoleh di lapangan yang berkaitan dengan Peran
Fasilitator Untuk Membangun Partisipasi Masyarakat Dalam Pengurangan Risiko
Bencana Di Desa Tegalrejo Kabupaten Lumajang. Untuk penentuan informan
menggunakan purposive. Untuk pengumpulan data dilaksanakan melalui
observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Hasil penelitian pada Desa Tegalrejo menunjukan bagaimana fasilitator
menumbuhkan partisipasi masyarakat, hal ini terlihat dari mengumpulkan
masyarakat menjadi kelompok kerja dan kemudian mengikutsertakan masyarakat
dalam kegiatan pengurangan risiko bencana meliputi pengkajian ancaman
bencana, pembuatan peta bencana, sosialisasi, rencana aksi komunitas, peringatan
dini, sampai dengan simulasi. Selain itu partisipasi masyarakat juga membuat
perubahan dalam cara pandang masyarakat terhadap bencana, mereka menjadi
lebih sadar dan dapat mengetahui upaya-upaya untuk pencegahan dari bencana
yang bisa terjadi di Desa Tegalrejo.