Pengendalian Hayati Hama Ulat Daun Pada Tanaman Kedelai Menggunakan Predator Rhinocoris fuscipes
Abstract
Kendala dalam budidaya kedelai yaitu serangan hama ulat daun seperti Spodoptera litura, Helicoverpa armigera dan ulat jengkal. Pengendalian yang selama ini banyak digunakan untuk mengendalikan serangan hama tersebut yaitu masih bertumpu penggunaan pestisida. Aplikasi pestisida sintetik yang kurang bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu matinya musuh alami, resistensi hama, resurjensi dan residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Dampak negatif penggunaan pestisida ini dapat dikurangi dengan menerapkan pengendalian hayati menggunakan musuh alami hama ulat yaitu predator. Salah satu predator hama ulat yang banyak ditemukan di lahan tanaman kedelai yaitu predator Rhinocoris fuscipes. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (a) diketahuinya biologi R. fuscipes yang meliputi jumlah telur yang dihasilkan, lama hidup nimfa dan imago serta morfometri nimfa dan imago setelah diberi pakan buatan, (b) diketahui kemampuan R. fuscipes dalam mengendalikan ulat daun pada kedelai di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan buatan berbahan utama larva S. litura merupakan pakan buatan yang paling sesuai untuk predator R. fuscipes, karena memiliki lama stadia nimfa (48,2±1,21 hari), lama hidup imago (27,40±1,84 hari), fekunditas mencapai (16,83±8,25 butir) dan fertilitas mencapai (78,41%±13,95 %). Pakan butan berbahan utama larva Tenebrio molitor menunjukkan R.fuscipes mempunyai stadium nimfa (47,07±0,91 hari), lama hidup imago (26,17±1,63 hari), fekunditas (11,33±5,92 butir) dan fertilitas mencapai (56,47 %)±15,04%. Hasil uji eksklusi daya predasi dilapangan menunjukkan bahwa R.fuscipes imago betina mempunyai kemampuan daya predasi yang lebih tinggi dibanding imago jantan dan instar 5. Imago betina mampu menyebabkan mortalitas S.litura 100% hanya membutuhkan waktu dua hari
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]